Tautan-tautan Akses

Nepal Akhiri Satu Dekade Perang Saudara


Pendukung Partai Demokratik Nasional Nepal (foto: dok).
Pendukung Partai Demokratik Nasional Nepal (foto: dok).

Nepal telah mengambil langkah penting untuk mengakhiri dengan resmi perang saudara yang telah berlangsung selama satu dekade. Partai-partai politik utama Nepal telah mencapai kesepakatan untuk menggabungkan bekas pejuang Maois kedalam militer negara itu.

Kesepakatan itu diumumkan di Kathmandu, Selasa malam, dan akan memungkinkan 6.500 bekas pejuang Maois untuk menempati posisi dalam struktur militer Nepal yang baru.

Sekitar 12.000 bekas pejuang Maois lainnya akan menerima sekitar 11.000 dolar untuk memulai kehidupan baru mereka.

Kesepakatan tersebut dinilai sebagai langkah penting dalam mengatasi rintangan utama dalam proses perdamaian Nepal yang berlarut-larut, menyusul ditandatanganinya perjanjian tahun 2006 lalu guna mengakhiri permusuhan. Pejuang Maois yang mengakhiri pemerintahan monarki negara tersebut menjadi salah satu kekuatan politik utama yang terlibat dalam pembentukan konstitusi dan sistim politik baru.

George Varughese adalah wakil Asia Foundation urusan Nepal. Ia mengatakan kesepakatan, Selasa (2/11). Jika tidak bersejarah, setidaknya transformatif bagi proses perdamaian. “Kesepakatan ini membuat Maois melepaskan diri dari arus garis keras. Itu juga menunjukkan partai Maois semakin matang dan tentu saja menunjukkan partai itu fleksibel terhadap partai-partai lain,” katanya.

Pendukung faksi radikal Mohan Baidya memrotes kesepakatan yang dinilai merugikan kebanyakan bekas pejuang Maois tersebut (2/11).
Pendukung faksi radikal Mohan Baidya memrotes kesepakatan yang dinilai merugikan kebanyakan bekas pejuang Maois tersebut (2/11).

Kesepakatan itu telah dikutuk sebagai “memalukan” oleh salah satu faksi Maois yang lebih radikal, yang menuntut kondisi yang lebih baik untuk mengintegrasikan bekas pejuang Maois. Namun, kesepakatan mendapat dukungan dari empat partai lain yang merupakan 85 persen faksi-faksi politik Nepal.

Langkah selanjutnya bagi proses perdamaian Nepal adalah rancangan UUD oleh Dewan Konstitusi Nepal, proses yang telah gagal dilakukan meskipun telah ada beberapa tenggat waktu sebelumnya.

Varughese memperkirakan proses tersebut akan melewati satu tenggat waktu lagi , yang akan berakhir akhir bulan ini.

“Tentunya ini berarti, kerja Dewan Konstituante akan diperpanjang enam bulan lagi. Perdana Menteri Nepal akan mengawasi prosesnya," ujar Varughese.

Departemen Luar Negeri Amerika memuji kesepakatan penting Nepal tersebut segera setelah diumumkan, sembari menyerukan semua pihak agar terus melanjutkan upaya mewujudkan masa depan Nepal yang demokratis, stabil dan sejahtera.

XS
SM
MD
LG