Tautan-tautan Akses

Nepal Kembali Buka untuk Pendakian


Tim pendaki gunung dari Bahrain diberi izin khusus untuk mendaki Gunung Lobuche di Nepal, 3 Oktober 2020. (Seven Summit Treks via AP)
Tim pendaki gunung dari Bahrain diberi izin khusus untuk mendaki Gunung Lobuche di Nepal, 3 Oktober 2020. (Seven Summit Treks via AP)

Peluang bagi para petualang yang ingin mendaki puncak-puncak Himalaya di Nepal, dan menelusuri jalur-jalur pegunungannya, kini terbuka. Setelah tujuh bulan menutup diri, Nepal kini kembali terbuka untuk orang asing bahkan ketika pandemi virus corona telah membuat sistem layanan kesehatan negara itu kewalahan.

Pengunjung asing adalah sumber pendapatan utama Nepal dan penutupan Nepal berdampak pada sekitar 800.000 orang yang bekerja di industri pariwisata.

Untuk saat ini, pembukaan kembali disertai dengan sejumlah pembatasan. Orang asing yang bisa masuk ke Nepal hanyalah mereka yang bermaksud mendaki puncak gunung-gunungnya yang terkenal. Nepal memiliki delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk yang tertinggi, Gunung Everest.

“Kami tidak membuka negara untuk semua pengunjung, dan hanya pendaki gunung yang telah memperoleh izin yang diizinkan datang ke Nepal,'' kata Rudra Singh Tamang, direktur jenderal Departemen Pariwisata Nepal. “Kami membuka kesempatan kepada para pengunjung yang kami tahu dapat kami tangani dan kelola.''

Seorang perempuan Nepal menunggu pelanggan di toko perlengkapan pendakian di Thamel, pusat wisata di Kathmandu, Nepal, Senin, 2 November 2020.
Seorang perempuan Nepal menunggu pelanggan di toko perlengkapan pendakian di Thamel, pusat wisata di Kathmandu, Nepal, Senin, 2 November 2020.

Bukan sekadar visa yang bisa diperoleh saat kedatangan, para pengunjung saat ini harus mendapatkan persetujuan masuk sebelum datang, menyerahkan rincian rencana perjalanan mereka, mempekerjakan staf pendakian setempat, dan memiliki asuransi kesehatan yang mencakup perawatan Covid-19. Mereka diharuskan menjalani tes virus corona sebelum meninggalkan negara asalnya, tinggal selama seminggu di karantina di sebuah hotel di Kathmandu dan kemudian menjalani tes virus corona lagi sebelum diizinkan naik gunung.

Pemandu lokal, kuli angkut, juru masak, dan pembantu yang akan menjadi bagian dari tim pendukung pendaki gunung juga akan diminta untuk mengikuti tes virus corona dan membuktikan bahwa mereka telah tinggal di daerah yang tidak terinfeksi selama dua minggu terakhir.

Nepal melaporkan 176.500 kasus virus corona sejak pandemi dimulai dengan 984 kematian. Negara berpenduduk 30 juta orang ini kekurangan tempat tidur rumah sakit. Pemerintah telah meminta pasien dengan gejala yang tidak mengancam jiwa untuk tinggal di rumah dan mengisolasi diri. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG