Tautan-tautan Akses

Neo-Nazi Akui Bersalah Bunuh Demonstran dalam Pawai Supremasi Kulit Putih


Jaksa AS Thomas Cullen (kiri) berbicara kepada media bersama Agen FBI James Dwyer (kanan), setelah pengakuan bersalah James Alex Fields, yang membunuh seorang demonstran dalam demo 2017, di Charlottesville, Va., 27 Maret 2019.
Jaksa AS Thomas Cullen (kiri) berbicara kepada media bersama Agen FBI James Dwyer (kanan), setelah pengakuan bersalah James Alex Fields, yang membunuh seorang demonstran dalam demo 2017, di Charlottesville, Va., 27 Maret 2019.

Seorang laki-laki yang mengakui dirinya neo-Nazi, Rabu (27/3), mengaku bersalah melakukan kejahatan bernada kebencian di tingkat federal yang menyebabkan tewasnya seorang demonstran dalam sebuah pawai kelompok supremasi kulit putih di Charlottesville pada 2017.

James Fields telah dinyatakan bersalah atas tuduhan menabrakkan mobil yang dikendarainya ke arah sekelompok demonstran yang menentang supremasi kulit putih, menewaskan Heather Heyer dan melukai 19 lainnya.

Fields tidak berbicara sedikit pun di pengadilan, kecuali untuk menjawab “iya Pak” ketika hakim menanyakan apakah ia memahami tuduhan yang menilainya bersalah atas kejahatan itu.

Foto James Alex Fields yang dirilis oleh Lapas Albemarle-Charlottesville.
Foto James Alex Fields yang dirilis oleh Lapas Albemarle-Charlottesville.

Pengacara Fields tidak menyangkal bahwa ia telah menabrakkan mobil yang dikendarainya ke arah kerumunan massa untuk membela diri.

Pawai bertema “Unite the Rights” di Charlottesville pada Agustus 2017 itu dilangsungkan untuk menentang rencana pemerintah kota itu untuk menurunkan patung Jenderal Robert E. Lee, tokoh konfederasi dalam Perang Sipil.

Tetapi pawai itu berubah menjadi unjuk rasa kelompok supremasi kulit putih, dimana sejumlah pengunjuk rasa bahkan membawa obor dan meneriakkan slogan-slogan anti Yahudi. Mereka kemudian bertemu ratusan orang yang menentang kelompok itu.

Polisi berupaya mencegah bentrokan di antara kedua pihak, tetapi gagal.

Presiden Donald Trump ikut memperburuk situasi ketika ia menyalahkan kedua belah pihak atas aksi kekerasan itu, dan menambahkan bahwa “ada orang-orang yang sangat baik,” termasuk di antara kelompok supremasi kulit putih.

Fields menghadapi ancaman hukuman seumur hidup ketika divonis 3 Juli lalu. Vonis atas tuduhan di tingkat negara bagian dijadwalkan pada 15 Juli. Jika terbukti bersalah, ia dapat divonis hukuman penjara seumur hidup. [em]

XS
SM
MD
LG