Asosiasi Nasional Atlet Perguruan Tinggi atau NCAA, Rabu (30/6), mengumumkan, bahwa atlet perguruan tinggi di seluruh negeri AS sekarang diizinkan untuk mengambil untung dari penggunaan nama, gambar, dan sosok mereka.
Dewan direksi National Collegiate Athletic Association memilih untuk membatalkan peraturan yang semakin kontroversial yang melarang atlet memanfaatkan popularitas mereka untuk mengejar bisnis. Ini menandai pergeseran bersejarah menuju era peningkatan peluang finansial bagi atlet pelajar.
Kebijakan tersebut akan mulai berlaku, Kamis (1/7), hari yang sama ketika 12 negara bagian akan memberlakukan undang-undang yang melegalkan peluang tersebut. Saat momentum di balik undang-undang tersebut dibangun, NCAA berjuang untuk menghindari penerapan aturan separuh hati yang bisa menciptakan ketidakseimbangan perekrutan atlet pelajar di antara sekolah.
Beberapa negara bagian lain telah memiliki undang-undang yang mengizinkan atlet perguruan tinggi untuk mengambil untung dari nama, citra, dan popularitas mereka yang mulai berlaku akhir musim panas ini, dengan lebih banyak lagi negara bagian yang akan memberlakukannya pada tahun depan dan 2023.
"Ini adalah hari yang penting bagi atlet perguruan tinggi karena mereka semua sekarang bisa memanfaatkan peluang nama, citra, dan popularitas," kata presiden NCAA Mark Emmert dalam sebuah pernyataan.
Keputusan itu diambil setelah Dewan Divisi I asosiasi itu mengirim rekomendasi, Senin. untuk mendukung perolehan pendapatan terkait nama, citra, dan popularitas kepada dewan itu.
Meskipun aturan-aturan pasti akan bervariasi tergantung pada negara bagian dan perguruan tinggi, para atlet sekarang bisa menerima pendapatan dari kesepakatan merek, postingan media sosial, barang dagangan, dan banyak lagi. [my/ab]
