Tautan-tautan Akses

Muslim Food Bank, Makin Aktif di Masa Pandemi


Pembagian makanan gratis ke para anggota di luar gedung Asosiasi Muslim Puget Sound di Redmond, Washington, 24 April 2020. Sebuah organisasi Muslim di Kanada juga membantu aktif menjangkau keluarga-keluarga Muslim yang membutuhkan bantuan. (Foto: Reuters)
Pembagian makanan gratis ke para anggota di luar gedung Asosiasi Muslim Puget Sound di Redmond, Washington, 24 April 2020. Sebuah organisasi Muslim di Kanada juga membantu aktif menjangkau keluarga-keluarga Muslim yang membutuhkan bantuan. (Foto: Reuters)

Sebuah organisasi Muslim berusaha memastikan bahwa tidak ada Muslim di kota Surrey, di negara bagaian British Columbia, Kanada, yang kelaparan dan tidak ada makanan yang terbuang percuma selama masa pandemi.

Muslim adalah komunitas agama dengan pertumbuhan tercepat di Kanada, menurut badan statistik negara itu, Statistics Canada.

Populasi Muslim di Kanada meningkat 82 persen selama dekade terakhir. Muslim kini mewakili 3,2 persen dari total populasi Kanada.

Meski demikian, kemiskinan di kalangan Muslim di Kanada bukanlah cerita asing, apalagi bila itu menyangkut para migran Muslim yang hijrah dari negara-negara yang dikoyak perang seperti Suriah dan Afghanistan.

Selama masa pandemi, kemiskinan bahkan terasa kian mencengkeram. Berbagai pembatasan terkait penanggulangan pandemi virus corona menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Lembaga-lembaga amal pun membatasi kegiatan mereka karena anjloknya kontribusi para donor.

Muslim Food Bank, sebuah organisasi Muslim di Surrey, British Columbia, menyadari itu. Di masa pandemi, organisasi itu bahkan lebih aktif menjangkau keluarga-keluarga Muslim yang membutuhkan bantuan. Jika biasanya mereka hanya membantu keluarga yang datang karena membutuhkan bantuan, kini mereka justru mendatangi langsung keluarga-keluarga yang menurut mereka membutuhkan bantuan.

“Kami saat ini menangani 400-500 keluarga Muslim. Sejumlah keluarga tergolong keluarga besar dan ini biasanya kelurga para pengungsi yang anaknya 8 hingga 10 orang. Kami berusaha meningkatkan usaha kami dengan harapan bisa menjangkau hingga 5.000 keluarga," kata Azim Dahya, Direktur Muslim Food Bank.

Muslim Food Bank berkembang luar biasa pesat. Sebelas tahun lalu, saat pertama kali didirikan, organisasi ini hanya memiliki fasilitas sebuah garasi yang hanya dapat menampung satu mobil. Kini, mereka memiliki gudang seluas 350 meter persegi.

Organisasi nirlaba ini mengumpulkan bahan makanan penting seperti beras, minyak dan tepung dari para pendonor, baik individual, kelompok, atau perusahaan. Mereka kemudian membagikannya ke keluarga-keluaraga Muslim berpenghasilan rendah sebanyak dua kali sebulan.

Tidak hanya itu. Muslim Food Bank juga mengumpulkan pakaian bekas, yang bisa dimanfaatkan oleh keluarga-keluarga Muslim yang membutuhkan.

Hazim Macky mengambil makan berbuka puasa dari Mohamed Saleem yang disiapkan untuk masyarakat di luar Asosiasi Muslim Puget Sound pada hari pertama Ramadan di tengah wabah corona di Redmond, Washington, AS, 24 April 2020. (Foto: Reuters)
Hazim Macky mengambil makan berbuka puasa dari Mohamed Saleem yang disiapkan untuk masyarakat di luar Asosiasi Muslim Puget Sound pada hari pertama Ramadan di tengah wabah corona di Redmond, Washington, AS, 24 April 2020. (Foto: Reuters)

“Sejujurnya saya memetik lebih banyak manfaat sebagai relawan ketimbang sebagai seorang yang datang ke sini untuk mendapat bantuan. Dalam agama kami, sangat penting bagi kami untuk membantu mereja yang kurang beruntung dan selalu ingat bahwa Anda bisa berada di pihak yang justru membutuhkan bantuan. Dan dalam agama kami, kami mengatakan ‘Anda bukan Muslim yang baik jika saudara Anda pergi tidur dalam keadaan lapar dan Anda sendiri sudah makan," kata Mehmoona Ali, seorang relawan Muslim Food Bank.

Muslim Food Bank juga memainkan peran integral dalam usaha pemerintah memberdayakan para pengungsi Suriah. Bahaa Albasha adalah warga Suriah yang menjadi contoh konkret keberhasilan usaha organisasi itu.

Pemuda berusia 18 tahun ini datang ke Kanada sebagai pengungsi Suriah dua tahun lalu dan sekarang menjadi sukarelawan di Muslim Food Bank. Ia mengerti bagaimana rasanya menjadi penerima sumbangan dan sekarang menjadi relawan di organisasi tersebut.

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk bisa memberi setelah selama ini selalu menerima. Saya merasa bahagia. Saya yakin saya mendapat pahala dari Allah atas apa yang saya lakukan," kata Albasha.

Sebagian besar donasi yang diperoleh Muslim Food Bank berasal dari upaya penggalangan dana dan pengusaha-pengusaha bisnis setempat. Namun selama bulan Ramadhan, organisasi tersebut berupaya memberikan barang-barang ekstra agar para keluarga Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan mempersiapkan perayaan Idulfitri,

Tanggal 10 April, Muslim Food Bank menggelar acara penggalangan dana secara virtual. Para pendonor dihimbau untuk mensponsori sebuah keluarga Muslim dengan mendonorkan 35 hingga 75 dolar untuk membantu menyediakan bantuan makanan untuk sebuah keluarga selama sebulan.

Organisasi itu juga mengumpulkan sumbangan produk makanan kalengan atau yang tidak mudah rusak, dan pakaian bekas, di sejumlah lokasi yang ditetapkan sebagai stasiun-stasiun pengumpulan bantuan di Surrey. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG