Tautan-tautan Akses

Sejumlah Milyuner AS Imbau Kongres Naikkan Pajak bagi Orang Kaya


Konglomerat AS, Bill Gates dan Warren Buffet termasuk dalam kelompok milyuner yang mendukung kenaikan pajak bagi orang kaya (foto: dok).
Konglomerat AS, Bill Gates dan Warren Buffet termasuk dalam kelompok milyuner yang mendukung kenaikan pajak bagi orang kaya (foto: dok).

Beberapa orang milyuner Amerika yang menamakan dirinya “Patriotic Millionaires” mengimbau Kongres AS agar menaikan pajak bagi orang kaya di Amerika.

Beberapa waktu lalu, sekelompok milyuner yang tergabung dalam kelompok “Patriotic Millionaires” atau kelompok milyuner yang bersikap patriotik, mendatangi Kongres di gedung Capitol Hill, Washington DC. Kedatangan mereka membawa pesan yang cukup mengejutkan yaitu “Tax Us More, We Can Take It” atau dengan kata lain, “naikkan pajak kami, kami mampu membayarnya.”

“Orang kaya seperti kami seringkali membayar pajak yang lebih rendah dibandingkan pajak yang dibayar oleh seorang ibu dan dua anaknya,” ujar salah seorang dari mereka.

Mereka setuju dengan keputusan Presiden Obama yang bertekad untuk menaikkan pajak orang kaya sebagai bagian dari perjanjian anggaran yang dibutuhkan agar Amerika terhindar dari krisis ekonomi yang tak menentu atau jatuh ke dalam jurang fiskal. Jurang fiskal itu akan meningkatkan pajak dan pemangkasan belanja yang besar jika Gedung Putih dan Kongres tidak mencapai kesepakatan hingga 31 Desember 2012.

Presiden Obama menegaskan, "Bagi mereka yang tergolong dalam dua persen, saya tidak akan memperpanjang pengurangan pajak bagi mereka yang tidak membutuhkannya. Hal itu akan menutup anggaran sekitar satu trilyun dollar.”

Namun, John Boehner, ketua DPR, berpendapat sebaliknya. Menurutnya, pajak golongan kaya Amerika seharusnya tidak dinaikkan.

Uniknya, sekelompok orang kaya yang tergabung dalam “Patriotic Millionaires” tidak sependapat dengan ketua DPR itu. Mereka tidak keberatan pajak penghasilan mereka dinaikkan hingga 30 persen. Kelompok itu pun mematahkan argumentasi partai Republik yang mengatakan bahwa mengenakan pajak terhadap golongan kaya akan menyebabkan berkurangnya lapangan kerja.

TJ Zlotnisky, pimpinan eksekutif sebuah perusahaan manajemen data, yang juga termasuk dalam kelompok milyuner itu mengatakan, tidak ada hubungan antara pajak dan penambahan lapangan kerja.

“Ketika saya membuat keputusan apakah akan menambah jumlah karyawan untuk meningkatkan bisnis saya, saya memutuskannya berdasarkan apakah perusahaan butuh menambah jumlah karyawan, apakah klien membutuhkan mereka, apakah dengan menambah jumlah karyawan akan memperluas bisnis saya. Itu tidak ada kaitannya dengan pajak pribadi saya," paparnya.

Para milyuner itu juga melontarkan argumentasi bahwa mengenakan pajak kepada kelas menengah yang sudah terbeban oleh pajak, malah akan memperburuk ekonomi.
Frank Patitucci, pimpinan eksekutif NuCompass Mobility menjelaskan pentingnya warga kelas menengah.

“Ada hal yang penting tentang kelas menengah. Jika kelas menengah hilang, kami akan kehilangan para pelanggan. Jadi, kelas menengah yang kuat, yang dibantu oleh sistim pajak yang adil akan mengarah kepada perekonomian sehat jangka panjang,” kilahnya.

Hingga saat ini, kelompok milyuner yang bergabung dalam “Patriotic Millionaires” itu memiliki 200 anggota yang berpenghasilan di atas satu juta dollar pertahun. Mereka berdomisili di berbagai negara bagian dan pada umumnya berprofesi di bidang keuangan, hiburan dan teknologi.

Recommended

XS
SM
MD
LG