Militer Pakistan mengumumkan hari Sabtu (16/4) pihaknya telah mengambil alih operasi keamanan yang dipimpin kepolisian untuk menggusur organisasi kejahatan dari pulau persembunyian mereka di provinsi Punjab yang berpenduduk paling besar di negara itu.
“Sumber daya apa saja yang diperlukan akan digunakan untuk mencapai misi itu,” kata jurubicara angkatan darat Letnan Jenderal Asim Bajwa.
Langkah itu diambil sementara pasukan kepolisian dan pengawal perbatasan sudah berjuang beberapa hari untuk mengusir yang disebut gerombolan “Chotoo” yang diyakini sangat kuat bercokol di pulau sepanjang 10 kilometer di tengah Sungai Indus itu.
Operasi dekat daerah miskin Rajanpur itu sejauh ini telah menewaskan enam orang polisi dan beberapa lainnya luka-luka. Gerombolan tersebut sedang menyekap sedikitnya 24 orang sandera, kata pejabat.
Pihak berwenang menuduh gerombolan penjahat yang bersenjata berat itu melakukan ratusan kasus penculikan untuk memperoleh uang tebusan, perampokan dan pembunuhan di Punjab dan provinsi Sindh tetangganya.
Pihak berwenang Pakistan menyebut nama pemimpin gerombolan itu Ghulam Rasool, yang biasa dikenal dengan nama “Chotoo,” dan kabarnya mempunyai kaitan dengan para politisi berpengaruh.
Pasukan Pakistan telah bertahun-tahun melakukan operasi terhadap basis militant di daerah suku terpencil dimana hukum tidak berlaku dan berbatasan dengan Afghanistan. Tetapi inilah pertama kalinya militer terlibat dalam operasi keamanan di Punjab.
Tentara Pakistan sudah melakukan beberapa operasi dengan sasaran tertentu tahun ini di provinsi itu terhadap apa yang dikatakannya pembantu dan sumber dana kelompok militant yang beroperasi di daerah-daerah suku terpencil. [gp]
