Tautan-tautan Akses

Militer Irak: 2 Roket Hantam Zona Hijau di Baghdad


Kedutaan Besar AS terlihat di seberang Sungai Tigris di Baghdad, Irak. (Foto: dok). Militer Irak mengatakan dua roket menghantam Zona Hijau Baghdad yang sangat dibentengi, pusat pemerintahan dan rumah bagi Kedutaan Besar AS, 26 Maret 2020.
Kedutaan Besar AS terlihat di seberang Sungai Tigris di Baghdad, Irak. (Foto: dok). Militer Irak mengatakan dua roket menghantam Zona Hijau Baghdad yang sangat dibentengi, pusat pemerintahan dan rumah bagi Kedutaan Besar AS, 26 Maret 2020.

Militer Irak, Kamis (26/3), mengatakan, sedikitnya dua roket menghantam Zona Hijau di Baghdad, kawasan yang dijaga ketat dan menjadi lokasi kantor pemerintah pusat Irak dan Kedubes AS.

Dalam pernyataan tertulis militer disebutkan bahwa kedua roket itu menghantam sebuah area dekat markas Komando Operasi Baghdad, yang mengkoordinasikan pasukan polisi dan pasukan militer Irak. Markas itu sendiri terletak hanya beberapa ratus meter dari Kedubes AS, yang sering menjadi taget serangan roket.

Pernyataan itu juga menyebutkan, kedua roket tersebut ditembakkan dari kawasan Nahda di Baghdad. Belum diketahui apakah ada korban tewas akibat serangan itu.

Serangan tersebut merupakan serangan roket terkini yang menarget Zona Hijau sejak tiga roket menghantam sebuah area dekat Kedubes AS, Selasa lalu. Serangan itu merupakan serangan keempat yang menarget kepentingan AS di Irak dalam kurun waktu sepekan, menyusul serangan terhadap Kamp Pelatihan Basmaya dan dua serangan terpisah terhadap Kamp Taji. Kedua kamp tersebut terletak dekat Baghdad.

Serangan pertama terhadap Kamp Taji menewaskan tiga anggota pasukan koalisi, termasuk dua tentara AS. Serangan tersebut memicu serangan udara AS terhadap fasilitas-fasilitas senjata, yang menurut para pejabat AS, milik Kataib Hezbollah, kelompok milisi Irak yang di dukung Iran dan diyakini bertanggungjawab atas serangan itu.

Namun, militer Irak mengatakan, serangan udara tersebut menewaskan lima anggota pasukan keamanan Irak dan seorang warga sipil, selain melukai lima anggota Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), sebuah organisasi yang memayungi kelompok-kelompok milisi Irak, termasuk yang didukung Iran.

Kelompok-kelompok milisi Irak yang didukung Iran telah bersumpah akan membalas serangan udara itu. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG