Tautan-tautan Akses

Militan Culik 89 Anak di Sudan Selatan


Anak-anak di kamp pengungsi PBB di Juba, Sudan Selatan. (Foto: Dok)
Anak-anak di kamp pengungsi PBB di Juba, Sudan Selatan. (Foto: Dok)

Badan PBB urusan anak-anak (UNICEF) mengatakan jumlahnya mungkin lebih besar karena militan merazia setiap rumah dan mencari anak laki-laki di atas usia 12 tahun.

Kawanan bersenjata menggerebek sebuah sekolah di Sudan Selatan dan menculik setidaknya 89 anak, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, Sabtu (21/2).

Penculikan itu terjadi ketika para pelajar sedang melakukan ujian di sekolah dekat Malakal, bagian utara negara itu. Kawasan itu telah menjadi tempat pengungsian warga yang menghindari kekerasan di tempat asal mereka.

Badan PBB urusan anak-anak (UNICEF) mengatakan jumlahnya mungkin lebih besar karena militan merazia setiap rumah dan mencari anak laki-laki di atas usia 12 tahun. UNICEF mengutuk penculikan tersebut dan memperingatkan hal itu adalah pelanggaran hukum internasional.

“Rekrutmen dan penggunaan anak oleh pasukan bersenjata merusak keluarga dan masyarakat,” kata Jonathan Veitch, wakil UNICEF untuk Sudan Selatan.

“Anak-anak menyaksikan aksi kejahatan yang mustahil untuk dimengerti, mereka kehilangan keluarga dan kesempatan untuk bersekolah,” katanya.

Ia mendesak militan agar membebaskan anak-anak itu.

Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan tahun 2011 setelah perang selama puluhan tahun. Negara baru itu telah dilanda konflik sejak Desember 2013, setelah Presiden Salva Kiir menuduh mantan wakilnya Riek Machar hendak melakukan kudeta.

Sengketa itu telah menyulut gelombang kekerasan diseluruh negara itu dan dugaan terjadinya pembunuhan masal dan kelaparan. Lebih dari 1,5 juta warga telah mengungsi.

XS
SM
MD
LG