Tautan-tautan Akses

Migran Suriah Pelaku Ledakan di Jerman Pernah Dapat Perawatan Psikiatri


Petugas polisi meninggalkan hotel dimana migran Suriah pelaku bom bunuh diri tinggal sebelum insiden di Ansbach, Jerman.
Petugas polisi meninggalkan hotel dimana migran Suriah pelaku bom bunuh diri tinggal sebelum insiden di Ansbach, Jerman.

Seorang migran Suriah berusia 27 tahun yang meledakkan bom dan menewaskan dirinya serta melukai orang lain di sebuah kota negara bagian Bavaria, Jerman, dekat Nuremberg sebelumnya pernah mendapat perawatan psikiatri, kata pejabat Jerman.

Dua belas orang luka-luka, tiga luka parah, dalam ledakan yang disulut pria tersebut hari Minggu (24/7) setelah ia ditolak masuk ke sebuah festival musik di Ansbach.

Lebih dari 2.000 orang diungsikan dari festival itu setelah ledakan.

Motif penyerang belum jelas.

“Kalau ada kaitannya dengan Islamis atau tidak masih merupakan dugaan saat ini,” kata Michael Schrotberger, jurubicara kejaksaan di Ansbach.

“Sayangnya, ini adalah serangan baru yang mengerikan yang pasti akan meningkatkan kecemasan orang,” kata menteri dalam negeri Bavaria, Joachim Herrmann.

Pihak berwenang mengatakan pria itu sebelumnya sudah pernah berusaha melakukan bunuh diri dua kali sebelum ledakan hari Minggu.

Ia ditolak suaka tahun lalu, tetapi diizinkan tinggal di Jerman karena pertempuran yang sedang berlangsung di Suriah.

Lebih dari sejuta pengungsi telah memasuki Jerman dalam satu tahun ini, banyak dari mereka dengan menyeberangi Laut Tengah yang berbahaya dalam usaha mencari kehidupan yang lebih baik di Jerman dan negara Eropa lain.

Hermann mengatakan ia prihatin peristiwa-peristiwa yang melibatkan pengungsi baru-baru ini akan mempersulit “hak memperoleh suaka.” [gp]

XS
SM
MD
LG