Tautan-tautan Akses

Meski Masih Dua Tahun, Tim FIFA Mulai “Hunting” Lapangan


Logo FIFA terlihat saat konferensi pers di Istanbul, Turki. (Foto: AFP)
Logo FIFA terlihat saat konferensi pers di Istanbul, Turki. (Foto: AFP)

Meskipun penyelenggaraan Piala Dunia 2026 di Amerika masih dua tahun lagi, delegasi FIFA sudah mulai mengunjungi beberapa kampus untuk menemukan 16 lapangan dan stadion yang akan digunakan nanti.

Delegasi FIFA pada pekan ini mengunjungi University of Tennessee (UT) di Knoxville, sebagai bagian dari acara FIFA Research Field Day untuk meninjau fasilitas penelitian dan pengembangan lapangan, serta bertemu dengan tim yang bekerja untuk menciptakan lapangan yang sempurna untuk Piala Dunia FIFA 2026.

"Urgensi memiliki lapangan yang sempurna merupakan suatu keniscayaan. Saya pikir untuk turnamen seperti Piala Dunia (FIFA), semua orang berharap memiliki lapangan kelas dunia, tidak ada cara lain untuk memenuhi ekspektasi para pemain, penggemar, pemirsa TV internasional, selain memiliki lapangan terbaik yang bisa kami miliki. Ini adalah simbol dari kualitas turnamen, jadi ini adalah hal yang sangat penting bagi kita semua," ujar Heimo Schirgi, FIFA Chief Operating Officer di Piala Dunia 2026.

FIFA Research Field Day merupakan pertemuan resmi pertama para manajer lapangan 16 stadion kota tuan rumah untuk Piala Dunia FIFA 2026.

Bola FIFA terlihat di lapangan sebelum pertandingan sepak bola MLS, Sabtu, 24 Februari 2024, di Houston. (Foto: AP/Matt Patterson)
Bola FIFA terlihat di lapangan sebelum pertandingan sepak bola MLS, Sabtu, 24 Februari 2024, di Houston. (Foto: AP/Matt Patterson)

Perwakilan asosiasi anggota FIFA, konfederasi, liga, klub, dan pemasok industri juga hadir saat lebih dari 200 spesialis lapangan mendiskusikan tantangan dan peluang untuk proyek R & D (research and development -red) Piala Dunia FIFA 26.

"Sepanjang karier saya, selama 47 tahun di dunia sepak bola profesional, saya selalu berangkat dengan pedoman bahwa saat seorang pemain – laki-laki atau perempuan – melangkah melewati garis putih di salah satu lapangan saya, maka saya merasa karier mereka ada di tangan saya," kata Manajer Manajemen Lapangan Senior FIFA, Alan Ferguson.

"Saya tidak ingin mereka mengalami cedera di lapangan yang dapat mengancam kariernya. Saya tidak bisa melakukan jika mereka disikut, dijegal, didorong atau dipukul saat bermain. Saya tidak dapat membantu apa-apa karena itu urusan wasit. Tetapi selama mereka lari di lapangan, saya dapat melakukan banyak hal supaya mereka tidak cedera. Itu yang saya lakukan dan tekankan pada semua tim di turnamen ini. Di sini letak pentingnya konsistensi dan keseragaman kebijakan," imbuhnya.

Ferguson bersama Chief Tournament Officer FIFA – Amerika Manolo Zubiria, Direktur Infrastruktur dan Layanan Teknis FIFA26 Kaj Heyral, dan Manajer Infrastruktur Lapangan Senior FIFA26 Ewen Hodge, ikut mendampingi Heimo Schirgi ketika ia memeriksa lapangan-lapangan itu.

Meski Masih Dua Tahun, Tim FIFA Mulai “Hunting” Lapangan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:02 0:00

Manolo Zubiria, yang bekerja sama sangat erat dengan manajemen setiap lapangan yang akan digunakan dalam Piala Dunia, mengatakan, “Ya, kami bekerja sangat erat dengan stadion-stadion ini. Kami telah bekerja sama dengan mereka sejak lama, tepatnya untuk mengubah permukaan lapangan. Banyak dari stadion-stadion ini akan memasang permukaan lapangan yang akan digunakan atau lebih tepatnya, yang diminta oleh FIFA."

"Mereka juga sangat terlibat dalam proyek ini karena tentu saja mereka yang akan mendapatkan keuntungan di masa depan. Tidak hanya untuk Piala Dunia, tetapi juga untuk acara-acara lain di stadion-stadion tersebut setelah Piala Dunia," tambahnya. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG