Tautan-tautan Akses

Meski Kena Tampar, Tak Surutkan Niat Macron Bertemu Rakyat


Presiden Emmanuel Macron sesaat sebelum terkena tamparan dalam pertemuan dengan anggota masyarakat (foto: dok).
Presiden Emmanuel Macron sesaat sebelum terkena tamparan dalam pertemuan dengan anggota masyarakat (foto: dok).

Juru bicara pemerintah Prancis hari Rabu (10/6) mengatakan tindakan seorang laki-laki yang menampr Presiden Emmanuel Macron ketika berkunjung ke sebuah kota kecil di Prancis tenggara adalah “tindakan terisolasi dari seorang individu yang kasar.”

Macron ditampar laki-laki itu ketika berkunjung ke sebuah kota di luar Valance.

Juru bicara pemerintah Gabriel Attal mengatakan “tidak ada kekerasan yang dapat dianggap kecil di negara itu, apakah itu dalam bentuk kata-kata atau tindakan.” Ia juga menegaskan bahwa Presiden Macron akan tetap bertemu dengan warga Prancis “sebagaimana yang direncanakan” dengan regu keamanan.

Attal juga mengomentari dimulainya kembali kegiatan restoran dan cafe – dengan sajian di dalam ruangan – serta kolam renang dan pusat kebugaran, seiring dicabutnya pembatasan sosial terkait pandemi virus corona.

Acara olahraga dan budaya berskala besar juga akan diijinkan lagi, namun dibatasi maksimal dihadiri 5.000 orang, yang juga harus menunjukkan sertifikat vaksinasi atau tes negatif Covid-19 tidak lebih dari 48 jam.

Seluruh restoran, cafe, bioskop, teater dan museum dibuka kembali pada 19 Mei lalu setelah ditutup total selama enam bulan karena Covid-19.

Sekitar 54% orang dewasa Prancis telah divaksinasi sedikitnya satu dosis vaksin Covid-19. Prancis masih menghadapi 6.400 kasus baru per hari, turun dari 35.000 kasus per hari pada puncak bulan Maret dan April lalu.

Negara itu melaporkan lebih dari 110.000 kasus kematian akibat virus corona, salah satu yang tertinggi di Eropa. [em/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG