Tautan-tautan Akses

Mesir Deportasi Wartawan al-Jazeera Asal Australia


Tiga wartawan Al-Jazeera dari kiri: Baher Mohamed, Mohammed Fahmy, dan Peter Greste saat tampil di pengadilan Kairo, Mesir Maret tahun lalu (foto: dok).
Tiga wartawan Al-Jazeera dari kiri: Baher Mohamed, Mohammed Fahmy, dan Peter Greste saat tampil di pengadilan Kairo, Mesir Maret tahun lalu (foto: dok).

Pemerintah Mesir mendeportasi seorang wartawan Al Jazeera warga Australia, Peter Greste, setelah ditahan satu tahun lebih, hari Minggu (1/2).

Mesir mendeportasi seorang wartawan Al Jazeera kembali ke tanah airnya di Australia hari Minggu (1/2), setelah ditahan selama lebih dari satu tahun karena diduga membantu kelompok Ikhwanul Muslimin yang sudah dinyatakan terlarang di Mesir.

Peter Greste meninggalkan Kairo menuju Siprus dan kemudian menuju ke Australia, setelah pejabat-pejabat Mesir mengatakan Presiden Abdel Fattah el-Sissi menyetujui deportasi Greste.

Wartawan itu telah dipenjara selama 400 hari. Tahun lalu ia divonis tujuh tahun penjara dengan tuduhan terkait teroris dalam sidang pengadilan yang menurut kelompok-kelompok HAM merupakan pengadilan sandiwara.

Meski Greste dibebaskan, belum ada kabar apapun tentang dua wartawan lain Al Jazeera yang ditangkap bersama Greste bulan Desember 2013 – yaitu Mohammed Fahmy dan Mohammed Baher. Wartawan Mesir keturunan Kanada Mohammed Fahmy juga divonis tujuh tahun penjara, sementara Mohammed Baher divonis 10 tahun penjara karena memiliki selongsong peluru.

Al Jazeera mengeluarkan pernyataan menyambut pembebasan Greste dan menuntut Mesir membebaskan dua wartawan lainnya. Ditambahkan bahwa ketiga wartawan itu tidak bersalah.

Direktur Jendral Sementara Jaringan Media Al Jazeera Mostefa Souag menggambarkan penahanan Greste sebagai cobaan yang luar biasa dan tidak dapat dibenarkan bagi wartawan itu dan keluarganya.

XS
SM
MD
LG