Tautan-tautan Akses

Menunggu untuk Masuk AS Lewat Perbatasan


Kafilah migran dan para pelintas batas lainnya terlihat menyeberangi jembatan El Paso del Norte yang memisahkan dua kota perbatasan: El Paso (Texas, AS) dari Ciudad Juarez (Meksiko). (Foto: dok).
Kafilah migran dan para pelintas batas lainnya terlihat menyeberangi jembatan El Paso del Norte yang memisahkan dua kota perbatasan: El Paso (Texas, AS) dari Ciudad Juarez (Meksiko). (Foto: dok).

Suhu beku di Jembatan El Paso del Norte antara Meksiko dan Amerika Serikat telah memaksa para migran yang hendak meminta suaka pergi ke tempat-tempat penampungan untuk menghindari cuaca dingin. Para migran itu diberitahu bahwa tempat atau nomor urut mereka dalam antrian di jembatan itu tetap menjadi milik mereka.

Mengantri untuk mendapatkan kesempatan mengajukan permohonan suaka hanyalah satu langkah bagi para migran dalam upaya memasuki wilayah Amerika Serikat. Di Jembatan El Paso del Norte, gerbang masuk antara Ciudad Juarez dan El Paso, Texas, hambatan pertama bagi migran yang mencapai perbatasan Amerika adalah menunggu lama di Meksiko.

“Proses ini sangat sulit. Sangat dingin. Lalu, pada siang hari sinar matahari terlalu panas. Kami tidak punya cara untuk melindungi diri. Tapi kami sudah sampai di sini. Hidup ini sulit, tetapi kami terus bergerak maju,” kata Vilma Mendez, migran dari Guatemala.

Sekitar 200 migran menunggu di Jembatan El Paso del Norte hampir setiap hari untuk meminta suaka agar mereka dapat memasuki AS secara legal. Tetapi sebuah karavan ribuan migran Amerika Tengah sedang dalam perjalanan, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang waktu tunggu nantinya bagi pencari suaka di gerbang masuk Amerika itu.

Lliana Holgium, pengacara keimigrasian, mengatakan, “Para imigran itu sesungguhnya melakukannya dengan cara sebagaimana mestinya. Jadi, mereka menyerahkan diri di pintu masuk di mana mereka seharusnya disaring dan diproses, dan kemudian berpotensi ditahan atau dibebaskan ke wilayah Amerika.”

Pengacara imigrasi itu mengatakan sebuah instruksi presiden baru-baru ini oleh Presiden Donald Trump yang membatasi suaka bagi orang-orang yang masuk secara sah di pelabuhan masuk sebenarnya tidak legal. American Civil Liberties Union (ACLU) telah mengajukan gugatan terhadap inpres tersebut. ACLU adalah organisasi nirlaba yang misinya antara lain membela dan melestarikan hak dan kebebasan individu setiap orang yang dijamin oleh Konstitusi dan hukum Amerika Serikat.

Sementara itu, Shaw Drake, penasihat hukum ACLU mengatakan, “Berdasarkan undang-undang Amerika, siapa pun yang tiba di gerbang masuk atau menyeberang di antara gerbang masuk ke Amerika berhak mengajukan permohonan suaka jika mereka memiliki ketakutan untuk kembali ke negara asal mereka.”

Dengan semakin mendekatnya rombongan migran yang ingin menerobos masuk ke Amerika, pemerintahan Trump telah menempatkan lebih dari 5.000 tentara aktif di perbatasan selatan, antara Amerika dan Meksiko.

Sementara jumlah itu bisa bertambah, tentara hanyalah solusi sementara. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG