Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis bertemu dengan menteri pertahanan Jepang hari Jumat di Tokyo, untuk meredakan kekhawatiran Tokyo mengenai komitmen Amerika terhadap kawasan ini.
Pertemuan tersebut diadakan di tengah-tengah perundingan denuklirisasi dengan Korea Utara yang masih terus berlangsung.
“Kami masih di tengah-tengah perundingan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Korea Utara, tetapi dalam masa yang dinamis ini, aliansi lama antara Jepang dan Amerika tetap kukuh,” kata Mattis, Jumat (29/6/2018). Mattis menyampaikan pernyataan didampingi oleh Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera.
“Jelas ada keyakinan antara kami berdua bahwa kami tetap kokoh.”
Sementara itu Onodera, Jumat, mengatakan Amerika Serikat telah setuju untuk melanjutkan latihan militer gabungan dengan Jepang.
Sebelumnya bulan ini Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan penangguhan latihan gabungan setelah ia mengadakan pertemuan puncak dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, seraya menyebut latihan tersebut “mahal” dan “provokatif.” Korea Utara telah lama meminta latihan itu dihentikan di tengah-tengah kekhawatiran bahwa latihan tersebut bertujuan untuk merencanakan invasi, yang dibantah oleh militer Amerika dan Korea Selatan.
Onodera mengatakan latihan itu “penting bagi stabilitas kawasan.”
Menteri Pertahanan Jepang itu mengemukakan Amerika Serikat dan Jepang harus bekerja sama untuk melucuti seluruh senjata penghancur massal Korea Utara, termasuk senjata kimia, biologi dan misil balistik dengan beragam daya jelajah.
Jepang dan Korea Selatan merasa terancam oleh uji coba nuklir Korea Utara.
Mattis berada di Korea Selatan, Kamis (28/6/2018), di mana ia menegaskan bahwa komitmen Amerika terhadap keamanan negara itu “tetap kokoh.”
Sebelumnya di China, Mattis bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan mengemukakan kekhawatiran mengenai militerisasi dan kebebasan navigasi di Laut China Selatan. [uh]
