Tautan-tautan Akses

Menteri Dalam Negeri Inggris Serius akan Upayanya untuk Hentikan "Invasi" Migran


Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman berjalan di luar 10 Downing Street di London, Inggris, pada 18 Oktober 2022. (Foto: Reuters/Toby Melville)
Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman berjalan di luar 10 Downing Street di London, Inggris, pada 18 Oktober 2022. (Foto: Reuters/Toby Melville)

Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengatakan, pada Senin (31/10), bahwa partai politik yang menaunginya "serius tentang menghentikan invasi," mengacu pada kedatangan sejumlah migran baru-baru ini di pantai selatan Inggris.

Berbicara di gedung parlemen, Braverman menyebutkan bahwa para pengungsi adalah "anggota dari geng kriminal" dan meminta mereka untuk "berhenti berpura-pura kalau mereka semua adalah pengungsi yang menderita."

"Rakyat Inggris berhak mengetahui pihak mana yang serius menghentikan invasi di pantai selatan kami dan pihak mana yang tidak. Sekitar 40.000 orang tiba di pantai selatan. Banyak dari mereka diurus oleh geng kriminal, sebagian di antaranya adalah anggota geng kriminal yang sebenarnya," ujarnya.

Ratusan migran yang menyeberangi Selat Inggris dengan perahu-perahu kecil telah dipindahkan ke Manston, bekas lapangan terbang di tenggara Inggris, setelah tempat penampungan migran di Dover dilempar bom pada Minggu (30/10) oleh seorang penyerang yang kemudian bunuh diri.

Kini sekitar 3.000 orang berada di fasilitas itu, di mana kapasitas sebenarnya hanya cukup untuk menampung sekitar setengah dari jumlah tersebut.

Braverman membela penanganan departemennya terhadap para migran di pusat-pusat pemrosesan, dengan mengatakan negara itu menghadapi "begitu banyak kedatangan yang begitu cepat. Maka praktis tidak mungkin untuk memperoleh lebih dari seribu tempat tidur dalam waktu sesingkat itu."

Ia juga membantah bahwa dirinya telah mengabaikan nasihat hukum tentang penggunaan akomodasi darurat untuk migran, seraya mengatakan bahwa ia tidak memblokir penggunaan hotel untuk para migran tersebut.

Sekitar 40.000 migran melakukan perjalanan berbahaya melintasi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia sepanjang tahun ini, naik dari jumlah yang tercatat pada 2021 yang mencapai 28.000. [ps/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG