Tautan-tautan Akses

AS Pertimbangkan Sanksi Bagi yang Terlibat dalam Penangkapan di Hong Kong


FILE - In this Nov. 24, 2020, file photo, Secretary of State Mike Pompeo speaks to the media prior to meeting with Kuwaiti Foreign Minister Sheikh Ahmad Nasser Al-Mohammad Al-Sabah at the State Department in Washington. The State Department said…
FILE - In this Nov. 24, 2020, file photo, Secretary of State Mike Pompeo speaks to the media prior to meeting with Kuwaiti Foreign Minister Sheikh Ahmad Nasser Al-Mohammad Al-Sabah at the State Department in Washington. The State Department said…

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Washington sedang mempertimbangkan sanksi-sanksi dan restriksi lainnya bagi mereka yang terlibat dalam penangkapan lebih dari 50 orang di Hong Kong, dan memperingatkan itu dapat menargetkan kantor ekonomi dan perdagangan Hong Kong di AS.

Dalam langkah yang kemungkinan besar membuat gusar Beijing, Pompeo mengumumkan dalam pernyataan yang sama bahwa Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft akan mengunjungi Taiwan yang diklaim China. Taiwan bukanlah anggota PBB atas tentangan China.

Pompeo juga mengatakan ia “terkejut” oleh penangkapan seorang warga negara Amerika sebagai bagian dari penindakan keras pada hari Rabu (6/1). Ia menambahkan, “AS tidak akan menerima penahanan sewenang-wenang atau pelecehan terhadap warga negara Amerika.”

Polisi Hong Kong pada hari Rabu (6/1) menangkap 53 orang dalam penggerebekan terhadap para aktivis demokrasi dalam penindakan terbesar sejak China tahun lalu memberlakukan undang-undang keamanan nasional baru, yang menurut para penentangnya dimaksudkan untuk menyingkirkan pembangkang di bekas koloni Inggris itu.

Di antara yang ditangkap adalah pengacara Amerika John Clancey, kata seorang sumber di firma hukumnya.

Pompeo menyebut penangkapan itu sebagai suatu “kemarahan dan pengingat mengenai penghinaan Partai Komunis China terhadap rakyatnya sendiri dan supremasi hukum.”

“AS akan mempertimbangkan sanksi-sanksi dan restriksi lainnya terhadap setiap dan semua individu serta entitas yang terlibat dalam pelaksanaan serangan ini terhadap rakyat Hong Kong,” kata Pompeo.

Ia juga mengatakan Amerika akan “menjajaki berbagai restriksi terhadap Kantor Ekonomi dan Perdagangan Hong Kong di AS, dan mengambil langkah-langkah tambahan segera terhadap para pejabat yang telah merongrong proses demokratis di Hong Kong.”

Pernyataan Pompeo disampaikan setelah terjadi kekacauan di Washington, di mana para pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Gedung Kongres dalam upaya membalikkan kekalahannya dalam pemilu November lalu. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG