Tautan-tautan Akses

Clinton Kunjungi Burma, Sanksi-Sanksi AS Masih Diberlakukan


Menlu Amerika Hillary Clinton disambut wakil Menlu Burma, Myo Myint di Naypyidaw, Burma (30/11)
Menlu Amerika Hillary Clinton disambut wakil Menlu Burma, Myo Myint di Naypyidaw, Burma (30/11)

Menlu Amerika Hillary Clinton tiba di Burma hari Rabu untuk sebuah kunjungan bersejarah. Kunjungan Clinton adalah kunjungan diplomat tinggi Amerika pertama kali dalam lima puluh tahun terakhir untuk menanggapi reformasi politik dan ekonomi oleh pemerintah Burma yang didominasi militer.

Kunjungan Clinton itu merupakan kunjungan diplomat tinggi Amerika yang pertama kali sejak militer Burma menggulingkan pemerintahan yang terpilih secara demokratis tahun 1962.

Sejak saat itu, militer telah mendominasi negara itu dan Burma dituduh telah melakukan pelanggaran HAM yang luas.

Pemilu tahun lalu, meskipun dituding sebagian kalangan palsu, telah membawa pemerintahan sipil ke tampuk kekuasaan.

Sejak saat itu, beberapa pejabat mengejutkan para pengkritik dengan memperlonggar cengkraman atas media, membebaskan 200 orang lebih tahanan politik, mengijinkan protes dan serikat-serikat buruh dan mengadakan pembicaraan langsung dengan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi.

Clinton mengatakan kepada wartawan di Korea Selatan, Rabu, ia ingin memastikan apakah pemerintah Burma berniat melakukan perubahan lebih jauh.

Ia mengatakan, “Tentu saja, Amerika dan banyak negara lainnya berharap perubahan yang disebut Presiden Obama ketika berada di Bali sebagai “bunga api kemajuan” ini, akan memicu gerakan untuk perubahan yang akan menguntungkan rakyat Burma.”

Dalam kunjungan dua hari itu, Clinton akan bertemu beberapa pemimpin pemerintah termasuk Presiden Thein Sein juga pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi.

Pemenang hadiah Nobel itu dibebaskan dari tahanan setahun lalu dari 15 tahun tahanan rumah.

Hari Rabu, di Rangoon, Suu Kyi ditanya beberapa wartawan apa yang akan dihasilkan kunjungan Clinton ini.

Ia mengatakan, “Kita harus menunggu dua hari untuk mencari tahu.”

Suu Kyi mengatakan dia masih menentang pencabutan sanksi ekonomi yang telah diupayakan pejabat-pejabat Burma.

Amerika dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi bagi Burma atas dugaan pelanggaran HAM oleh pemerintah dan praktek-praktek yang bertentangan dengan demokrasi.

Sebelum kunjungan itu, Menlu Clinton mengatakan untuk sementara waktu sanksi-sanksi tersebut akan tetap diberlakukan.

XS
SM
MD
LG