Tautan-tautan Akses

Menlu AS Mulai Lawatan 5 Hari di Asia Tengah


Menlu AS John Kerry (tengah, kiri) disambut oleh Menlu Kyrgizstan Erlan Abdyldaev setibanya di bandara internasional Manas di Bishkek (31/10).
Menlu AS John Kerry (tengah, kiri) disambut oleh Menlu Kyrgizstan Erlan Abdyldaev setibanya di bandara internasional Manas di Bishkek (31/10).

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mendarat hari Sabtu (31/10) di ibu kota Kyrgizstan untuk kunjungan satu hari, yang pertama dari lawatan lima hari ke lima negara yang juga termasuk Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan dan Turkmenistan.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry telah tiba di Bishkek, Kyrgyzstan, persinggahan pertama dalam lawatan ke lima negara Asia Tengah, sementara kelompok-kelompok hak asasi mendesaknya agar berbicara tentang HAM dan kebebasan menyatakan pendapat.

Kerry mendarat hari Sabtu di ibu kota Kyrgizstan itu untuk kunjungan satu hari, yang pertama dari lawatan lima hari ke lima negara yang juga termasuk Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan dan Turkmenistan.

Para pejabat Amerika memandang kunjungan Kerry itu sebagai sarana untuk meyakinkan negara-negara di Asia Tengah tersebut mengenai eratnya hubungan dengan Amerika ketika hubungan antara Amerika dan tetangga mereka, yakni Rusia, mulai dingin. Tetapi Kerry juga mendapat tekanan untuk berbicara secara terbuka tentang berbagai kekurangan di lima republik bekas Soviet itu.

Senator Amerika Ben Cardin, anggota senior Komisi Hubungan Luar Negeri Senat, mengirim sepucuk surat terbuka kepada Kerry hari Jumat yang mendesaknya untuk mendorong pembebasan tahanan politik di setiap negara yang dikunjunginya. Senator Cardin meminta Kerry agar menekankan “komitmen yang kuat pada prinsip-prinsip demokrasi yang diakui secara universal” ketika ia bertemu dengan masing-msing menteri luar negeri ke-lima negara itu.

Organisasi Human Rights Watch yang berbasis di Amerika juga meminta Kerry untuk menyatakan keprihatinan atas catatan HAM negara-negara itu, dan meminta pembebasan orang-orang yang ditahan secara sewenang-wenang, mengakhiri impunitas bagi para pelaku penyiksaan, dan menjunjung tinggi komitmen-komitmen HAM yang penting lainnya. [lt]

XS
SM
MD
LG