Tautan-tautan Akses

Menkes: Tangkal Virus Corona dengan Gerakan Hidup Sehat


Suasana di depan pintu masuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. (Foto: dok)
Suasana di depan pintu masuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. (Foto: dok)

Virus Corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China memang belum ada vaksinnya. Meski demikian, menurut Kementerian Kesehatan, virus tersebut bisa ditangkal dengan pola hidup sehat.

Menteri Kesehatan Dr. Terawan mengatakan virus corona yang menewaskan sejumlah orang di Wuhan, China, bisa ditangkal dengan pola hidup sehat.

Menurutnya, dengan itu maka imunitas tubuh pun akan menjadi lebih kuat dan tidak gampang tertular virus corona.

“Untuk masyarakat jelas, tingkatkan imunitas tubuh dengan gerakan masyarakat hidup sehat. Makan cukup, istirahat cukup, makan gizi berimbang lah, makan berlebihan juga tidak sehat. Gizi seimbang, minum cukup, istirahat cukup, jangan lembur terus ya imunitas turun. Olahraga ya juga secukupnya, jangan berlebihan sampai capek, teler juga tidak baik. Jadi semuanya harus terukur, jaga imunitas kita untuk siap melawan virus,” ujar Terawan saat ditemui usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (28/1).

Menkes Dr Terawan memberi pertanyaan seputar perkembangan virus Corona Usai Ratas di Kantor Presiden , Jakarta, Selasa (28/1) (Foto: VOA/Ghita)
Menkes Dr Terawan memberi pertanyaan seputar perkembangan virus Corona Usai Ratas di Kantor Presiden , Jakarta, Selasa (28/1) (Foto: VOA/Ghita)

Lanjutnya, guna mengantisipasi penyebaran virus tersebut, pihaknya sudah menyediakan kapsul evakuasi di sejumlah bandara di Indonesia yang paling banyak didatangi oleh wisatawan yang berasal dari negeri matahari terbit itu. Sejauh ini pihak Kemenkes sudah menyediakan 21 kapsul di 19 bandara di antaranya Jakarta, Makassar, Manado dan daerah lainnya.

Tidak hanya kapsul evakuasi, pihaknya juga sudah menyediakan sejumlah rumah sakit dan gedung atau tempat yang akan dijadikan tempat isolasi apabila nantinya memang ada yang tertular virus corona, seperti di RS Sulianti Suroso, RSPAD dan RS Persahabatan.

Hingga saat ini, ia menegaskan bahwa belum ada masyarakat Indonesia yang terjangkit virus corona itu. Lanjutnya, masih ada dua pasien terduga terjangkit virus corona itu yang masih di rawat di Bandung dan Cirebon. Hasil diagnosisnya pun akan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.

“Sampai detik ini belum ada pasien yang positif. Kalau yang dirawat masih ada tetapi yang positif belum. Semua masih diperiksa nanti kalau hasilnya apa. Nanti, kita akan kemukakan apa adanya,”paparnya.

Ditambahkannya, tidak semua WNI yang melakukan perjalanan dari Wuhan akan diisolasi. Hanya yang terdapat gejala virus corona yang akan diisolasi untuk diperiksa lebih lanjut.

“No no no. ada yang ada keluhannya, tanda-tandanya. Coba WNI kita ada 243 di wilayah Hubei, masih sehat di sana aja, berkat doa kita karena doa kita tetap sehat. Padahal di daerah kontak. Artinya apa? Nomor satu itu imunitas tubuh kita itu harus dijaga,” tambahnya.


Ada Dampak Virus Corona Terhadap Industri Pariwisata

Sementara itu, Menteri Pariwisata Wishnutama mengatakan memang ada dampak penurunan jumlah wisatawan ke Indonesia akibat adanya virus corona ini, apalagi wisatawan China gemar berlibur ke Indonesia. Meski begitu pihaknya belum menghitung seberapa besar penurunan itu.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus ini di tanah air, pihaknya pun sudah menginstruksikan untuk menutup sementara penerbangan ke Wuhan.

“Kan flight kota yang terjangkit itu kan sudah dibatalkan. Sudah tidak ada, dan kota itu itu sudah ditutup,” ujar Wishnu.

Sampai saat ini, kata Wishnu belum ada kebijakan dari pemerintah untuk melarang WNI melakukan perjalanan ke China. Kebijakan tersebut juga diterapkan oleh negara-negara maju seperti Australia, Amerika Serikat dan Singapura. Posisi Indonesia pada saat ini masih dalam tahap hati-hati.

“Tetapi so far, negara-negara maju yang sangat concern terhadap health itu belum melarang, dan dasarnya juga kita tahu. Kenapa mereka belum melarang? Kuning artinya hati-hati. Kalau merah itu no travel. Khusus di provinsi Hubei itu no travel. Jadi, kita harus lihat juga. Jangan terlalu, ada pemberitaan bilang semua negara udah melarang. Lho entar dulu. Saya cek lagi. Diskusi lagi dengan Kemenlu. Ternyata kan belum. Jadi tolong kasih pemberitaan yang benar juga. Narasumbernya juga yang bener,” jelasnya.

MENKUMHAM: Bebas Visa untuk WN China Belum akan Dicabut

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, pihaknya belum akan mencabut bebas visa untuk WN China akibat virus Corona tersebut.

Menurutnya, kebijakan strategis seperti ini harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu.

“Bukan, kan ini kebijakan tidak semua daerah. Kita harus selektif. Tidak semua daerah terimplikasi. Nanti kan kita harus pikirkan juga hubungan-hubungan diplomatik. Tapi kita memang paham ini mengagetkan, bukan hanya Indonesia, tapi banyak negara. kita harapkan bisa diselesaikan oleh pemerintah China,” jelasnya. [gi/lt]

XS
SM
MD
LG