Tautan-tautan Akses

Menhan Ryamizard: Kalau Saya Turun Tangan, Tidak Ada Lagi Negosiasi


Menhan RI Ryamizard Ryacudu dan Pejabat Menhan AS Patrick Shanahan dalam Konferensi Pers di Kantor Kemenhan RI, Jakarta, Kamis (30/5) (foto: VOA/Ghita Intan )
Menhan RI Ryamizard Ryacudu dan Pejabat Menhan AS Patrick Shanahan dalam Konferensi Pers di Kantor Kemenhan RI, Jakarta, Kamis (30/5) (foto: VOA/Ghita Intan )

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menghimbau semua pihak untuk tidak lagi melakukan aksi kerusuhan karena ia tidak segan-segan turun tangan untuk mengatasinya. “Kalau saya sudah turun, tidak akan ada lagi kompromi,” tegasnya di Jakarta.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mengulangi kerusuhan sebagaimana yang terjadi pada 21-22 Mei lalu. Menurutnya dalam setiap pesta demokrasi, wajar memang kalau ada sebuah ketidakpuasan terutama dari pihak yang kalah. Namun menurutnya ketidakpuasaan itu dapat disalurkan lewat jalan konsitusional, yaitu lewat KPU, Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi; bukan lewat aksi kerusuhan yang rentan didompleng pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Ryamizard menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi berita bohong, serta menjaga ketertiban.

Menhan Ryamizard: Kalau Saya Turun Tangan, Tidak Ada Lagi Negosiasi
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:42 0:00

“Sebagai Menteri Pertahanan, jangan saya sampai terpaksa turun. Kalau turun ya, alat saya ya TNI, alat pertahanan negara. Jadi kalau saya turun tidak ada lagi negosiasi. Saya selesaikan sebaik-baiknya,” ungkapnya di kantornya, Jakarta, Kamis (30/5).

Menurutnya saat ini situasinya masih bisa diselesaikan oleh pihak kepolisian. Namun apabila nantinya masalah ini sudah sampai mengganggu kedaulatan negara, maka mau tidak mau ia akan turun tangan.

“Dalam situasi yang seperti ini saya masih melihat ini masih masalah ketertiban masyarakat, biarkan saja polisi bekerja. TNI pasti akan membantu pada saatnya. Saya himbau kalau mana kalau sudah berubah situasinya, sudah mengganggu kedaulatan negara dan sudah mengganggu keutuhan negara, termasuk disitu ada masalah ideologi, mengganggu keselamatan bangsa, saya akan turun tangan,” tegasnya.

Ditambahkannya, pihak yang paling dirugikan dalam aksi kesuhan bukan mereka yang bertarung di pemilu, yaitu kubu 01 atau 02, tetapi masyarakat sendiri.

Ada Purnawirawan TNI Terjerat Kasus Makar, Ryamizard Prihatin

Ditemui seusai pertemuannya dengan Pejabat Menteri Pertahanan Amerika Patrick Shanahan, Ryamizard juga menyampaikan keprihatinannya karena ada sejumlah purnawirawan TNI yang terjerat kasus makar.

“Terus terang saja di sana yang diperiksa banyak yang purnawirawan. Itu senior saya. Ada pula adik-adik angkatan saya. Sebagai sama-sama purnawirawan, sebetulnya saya melihat ini tidak baik, ini tidak boleh terjadi, kenapa bisa begitu. Jangan menghilangkan image (citra.red). Mereka-mereka itu sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi kepada bangsa dan negara," ujarnya.

Ryamizard menggarisbawahi bahwa ia tidak berpihak kepada kubu 01 ataupun kubu 02; dan akan selalu berpikir positif demi kemajuan dan keutuhan bangsa. [gi/em]

XS
SM
MD
LG