Tautan-tautan Akses

Menhan Inggris Serukan Kerja Lebih Keras pasca Brexit


Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon (foto: dok).
Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon (foto: dok).

Menhan Inggris Michael Fallon mengatakan negaranya harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan pengaruh militer dan politiknya di panggung global, setelah memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa.

Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon hari Senin (18/70 mengatakan keputusan Inggris tanggal 23 Juni untuk meninggalkan Uni Eropa memaksa negara itu untuk mengintensifkan hubungan bilateral dan memperkuat aliansi yang ada untuk menunjukkan bahwa Inggris tidak berniat mundur dari peran internasional yang telah lama diembannya.

“Kami akan berperan lebih besar dalam NATO untuk mengompensasinya, kami akan bekerja sama lebih erat dengan aliansi-aliansi penting dalam NATO, termasuk AS dan Prancis, dan kami telah mengutarakan niat kami untuk melakukan kerja sama lebih erat dengan Jerman,” katanya kepada beberapa wartawan AS sebelum melawat ke Washington untuk membahas strategi kontra-teroris.

Berbicara dari kantor Kementerian Pertahanan, Fallon mengatakan Inggris “jelas” akan memenuhi komitmennya kepada sekutu-sekutu NATO mengenai anggaran pertahanan.

Dia mengatakan membebaskan Inggris dari peraturan Uni Eropa mengenai pembelian perangkat militer mungkin bisa memberi Inggris lebih banyak fleksibilitas untuk memilih peralatan yang diperlukan.

“Kami tidak kemana-mana, dan kami harus menekankan pentingnya kepemimpinan, karena itu kami melipatgandakan komitmen kami pada NATO,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Karena itu kami menempatkan batalyon penuh di Estonia dan tentara tambahan di Polandia.”

Fallon mengatakan Inggris baru-baru ini memutuskan untuk mengerahkan 250 tentara tambahan ke Irak dengan alasan yang sama.

Menteri pertahanan itu merupakan menteri paling senior yang mempertahankan posisinya pekan lalu ketka Perdana Menteri baru Theresa May membentuk Kabinetnya. Fallon menyambut baik keputusan untuk mengangkat Philip Hammond sebagai Menteri Keuangan, tokoh penting dalam keputusan anggaran, yang merupakan mantan Menteri Pertahanan.

Fallon mengatakan dia telah mendirikan tim kecil untuk mempelajari isu-isu pertahanan terkait Brexit, termasuk masa depan misi-misi Uni Eropa yang melibatkan Inggris.

Misi yang paling penting adalah tugas yang didukung Angkatan Laut Kerajaan di Laut Tengah untuk menyelamatkan migran di laut, dan menggagalkan penyelundupan manusia dan operasi anti-pembajakan Uni Eropa di Tanduk Afrika. Inggris juga banyak terlibat dalam misi Uni Eropa di Bosnia. “Kami masih menjadi anggota Eropa sampai benar-benar keluar, karena itu kami belum akan mundur dari misi Uni Eropa.”

Dia mengatakan masih “terlalu dini” untuk mengetahui apakah Inggris akan tetap memiliki peran dalam operasi-operasi Uni Eropa setelah meninggalkan blok beranggotakan 28 negara itu. [vm/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG