Tautan-tautan Akses

Menhan Australia Mengaku Sangat Terpukul Baca Laporan Kejahatan Perang 


Pasukan Australia saat bertugas di Afghanistan. (Foto: Departemen Pertahanan Australia)
Pasukan Australia saat bertugas di Afghanistan. (Foto: Departemen Pertahanan Australia)

Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengatakan, Jumat (20/11), ia secara fisik sakit setelah membaca laporan militer tentang kejahatan perang yang menemukan bukti bahwa pasukan elite Australia secara tidak sah membunuh 39 tahanan, petani, dan warga sipil Afghanistan.

“Saya seperti halnya setiap warga Australia lainnya yang membaca atau mendengar laporan itu benar-benar terkejut dan malu, '' katanya dalam konferensi bisnis di Perth.

Reynolds mengatakan, “Saya mendapat laporannya dua minggu lalu dan itu membuat saya secara fisik sakit.''

Panglima Angkatan Bersenjata Australia Jenderal Angus Campbell
Panglima Angkatan Bersenjata Australia Jenderal Angus Campbell

Panglima Angkatan Bersenjata Australia Jenderal Angus Campbell, Kamis (19/11), mengatakan laporan itu memuat dugaan kejadian di mana sejumlah anggota baru pasukan elite Angkatan Udara Khusus (SAS) akan diwajibkan menembak seorang tahanan untuk melakukan pembunuhan pertamanya dalam praktik yang dikenal sebagai blooding.

Campbell mengumumkan hasil penyelidikan selama empat tahun yang dilakukan Paul Brereton, seorang hakim yang mewawancarai lebih dari 400 saksi dan mengevaluasi ribuan dokumen.

Campbell mengatakan sejumlah tentara juga dengan sengaja menempatkan senjata dan radio di, atau dekat ,tubuh korban sebagai bukti palsu untuk mendukung klaim mereka bahwa korban adalah musuh yang tewas dalam aksi. Campbell dengan tulus meminta maaf kepada rakyat Afghanistan.

Laporan tersebut merekomendasikan agar kasus 19 tentara yang diduga terlibat dirujuk ke polisi federal untuk penyelidikan kriminal. Campbell mengatakan ia menerima semua rekomendasi laporan itu.

“Menurut saya, ini berita memprihatinkan bagi semua anggota militer, '' kata Reynolds. “Tetapi ini benar-benar terjadi dan kami harus menyelesaikannya. Tindakan mereka tidak mewakili nilai-nilai kami sebagai bangsa, sebagai Angkatan Bersenjata Australia. Kami harus menyelesaikannya secara jujur dan transparan. ''

Campbell mengatakan pembunuhan ilegal itu dimulai pada 2009, dan mayoritasnya terjadi pada 2012 dan 2013. Dia mengatakan beberapa anggota elit SAS mendorong “budaya pejuang yang egois.''

Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah menunjuk seorang penyelidik khusus yang akan membantu menyusun gugatan terhadap para terdakwa. Ia tidak ingin kasus militer ini membebani sumber daya polisi yang ada. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG