Tautan-tautan Akses

Mengapa Gelembung Sampanye Naik Lurus ke Atas


Seorang pramusaji menyajikan segelas sampanye di restoran La Grande Georgette di depan katedral di Reims, kawasan Champagne, sebelah timur Paris, Selasa, 28 Juli 2020. (Foto: AP/Francois Mori)
Seorang pramusaji menyajikan segelas sampanye di restoran La Grande Georgette di depan katedral di Reims, kawasan Champagne, sebelah timur Paris, Selasa, 28 Juli 2020. (Foto: AP/Francois Mori)

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa gelembung dalam segelas sampanye, atau anggur bersoda, naik lurus ke atas? Para peneliti di AS dan Prancis telah mempelajari gelembung-gelembung vertikal khas yang memberikan rasa khas minuman untuk pesta itu.

Segelas sampanye adalah pilihan utama untuk minuman dalam berbagai perayaan di negara-negara Barat.

Saat orang merayakan penobatan Raja Charles III pada akhir pekan lalu (6/5), mereka tidak memikirkan ilmu yang berkontribusi pada gelembung-gelembung dalam minuman yang mereka teguk.

Di bar sampanye Searcys di St Pancras, London, staf melayani pembelian banyak minuman sampanye dalam beberapa hari menjelang, selama, dan menyusul perayaan penobatan raja Inggris itu, tetapi tidak semua orang mungkin memperhatikan kualitas khusus minuman bersoda itu, yang menarik perhatian para ilmuwan.

Seorang pria memutar anggur Prosecco di lembah Valdobbiadene, Italia utara, 4 Juli 2008. (Foto: REUTERS/Manuel Silvestri)
Seorang pria memutar anggur Prosecco di lembah Valdobbiadene, Italia utara, 4 Juli 2008. (Foto: REUTERS/Manuel Silvestri)

Para peneliti dari Brown University di AS menerbitkan sebuah hasil studi di jurnal Physical Review Fluids tepat sehari sebelum penobatan itu, Jumat, 5 Mei.

Para ilmuwan telah berusaha mencari tahu mengapa gelembung-gelembung dari sampanye naik pada garis lurus ke atas, sementara gelembung-gelembung dalam bir atau minuman bersoda lainnya naik secara acak.

Kini, para ilmuwan itu bisa membuka sumbat botol sampanye untuk merayakan keberhasilan mereka menemukan jawaban atas teka-teki tersebut.

Seperti dijelaskan oleh peneliti utama Profesor Roberto Zenit, zat yang memberi rasa pada sampanye secara efektif adalah zat yang mengendurkan tegangan permukaan, seperti halnya pada sabun.

Zenit mengatakan: “Ada sesuatu di dalam sampanye, di dalam cairan itu sendiri yang memengaruhi gerakan gelembung. Jadi yang kami temukan adalah molekul-molekul yang menempel pada permukaan gelembung yang disebut surfaktan dan molekul-molekul yang dalam kasus sampanye kebetulan merupakan bahan yang baik, molekul rasa.”

Seorang ahli penguji anggur mengocok segelas Prosecco selama pengujian anggur di perkebunan Case Paolin, di Volpago del Montello, Italia. (Foto: REUTERS/Luca Bruno)
Seorang ahli penguji anggur mengocok segelas Prosecco selama pengujian anggur di perkebunan Case Paolin, di Volpago del Montello, Italia. (Foto: REUTERS/Luca Bruno)

Tidak semua gelembung dalam minuman berkarbonasi atau bersoda berperilaku sama.

Dalam bir, gelembung-gelembung menyebar ke segala arah.

Zenit menjelaskan: “Bir tentu saja memiliki rasa yang berbeda dan komposisi yang berbeda dan asal yang berbeda, asal yang sama sekali berbeda dari anggur bersoda. Jadi, dalam hal ini molekul-molekul itu dari jenis yang berbeda, yang merupakan protein yang lebih kecil dan terkadang menempel di permukaan dan terkadang tidak menempel.”

Kita tidak melihat gelembung dalam botol karena gelembung berada di bawah tekanan yang luar biasa besar.

Penanam anggur Adelino Pizzobon menumpahkan sebotol Prosecco saat mencicipi anggur di peternakan Case Paolin, di Volpago del Montello, Italia. (Foto: REUTERS/Luca Bruno)
Penanam anggur Adelino Pizzobon menumpahkan sebotol Prosecco saat mencicipi anggur di peternakan Case Paolin, di Volpago del Montello, Italia. (Foto: REUTERS/Luca Bruno)

Zenit menambahkan: “Ragi menghasilkan etanol dan menghasilkan karbon dioksida, tetapi karena berada di dalam botol, karbon dioksida tidak keluar dan menjadi larut dalam cairan dan karena ini terjadi saat ragi memakan gula dari jus anggur, karbon dioksida terakumulasi dalam cairan dan itulah mengapa tekanan di dalam botol meningkat.”

Mengapa Gelembung Sampanye Naik Lurus ke Atas
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:29 0:00

Pembuatan anggur bersoda telah dirayakan sejak pertama kali diciptakan oleh biarawan Benediktin Dom Perignon di Prancis.

Tekanan yang terbentuk selama proses fermentasi akhirnya terlepas saat kita membuka sumbat gabus pada botol.

“Ketika kita membuka botol kita mengubah tekanan dalam cairan dari enam atau tujuh atmosfer menjadi hanya satu atmosfer. Tidak ada tekanan atmosfer sehingga gas keluar dari larutan dan itulah yang menimbulkan pembentukan gelembung," ujar Zenit.

Ada alasan bagus mengapa pergerakan gelembung dalam anggur bersoda telah menjadi fokus perhatian banyak ilmuwan di seluruh dunia.

Zenit menjelaskan bahwa mekanika gelembung membantu para peneliti untuk memahami fisika di alam serta bagaimana fisika itu dapat diterapkan untuk membantu umat manusia.

“Sangat penting untuk memahami banyak fenomena alam, seperti cara gelembung metana naik dari dasar lautan, atau bagaimana kita memproduksi penisilin. Jadi kami tertarik pada bagaimana gelembung bergerak dalam cairan karena aplikasi teknik tersebut dan juga dalam fenomena alam," katanya.

Para ilmuwan juga menikmati beberapa penelitian mereka di laboratorium dan Zenit mengakui bahwa mereka telah mencicipi sampel yang dipakai dalam penelitian itu. [lt/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG