Tautan-tautan Akses

Media Sosial Rintisan Beri Sentuhan Manusia pada Teknologi


Beberapa eksekutif perusahaan teknologi menghadiri konferensi di New York, termasuk Scott Davison – Wakil Presiden Jewelbots (ketiga dari kanan).
Beberapa eksekutif perusahaan teknologi menghadiri konferensi di New York, termasuk Scott Davison – Wakil Presiden Jewelbots (ketiga dari kanan).

Beberapa eksekutif perusahaan teknologi dalam konferensi di New York, menunjukkan inovasi terbaru mereka, yang lebih banyak bicara tentang manusianya, daripada teknologi paling baru.

Jaringan media sosial merupakan bagian penting dalam kehidupan kita, tetapi banyak pendapat berbeda ketika bicara tentang seberapa efektif media sosial dalam membina hubungan antar pribadi. Namun, beberapa perusahaan teknologi rintisan telah merancang cara-cara baru untuk membantu kita memperbaiki komunikasi tatap muka.

Dalam konferensi Pekan Media Sosial di kota New York baru-baru ini, beberapa eksekutif perusahaan teknologi menunjukkan inovasi terbaru mereka, yang lebih banyak bicara tentang manusianya, daripada teknologi paling baru.

Scott Davison – Wakil Presiden Jewelbots, sebuah perusahaan rekayasa perangkat keras, menjelaskan bagaimana membuat remaja-remaja perempuan tertarik pada penyusunan program komputer dengan menggunakan bahasa mereka – bukan bahasa komputer seperti “Java” atau “C++” – tetapi bahasa perhiasan.

“Perhiasan merupakan sesuatu yang disukai anak-anak perempuan, yang bisa mereka gunakan dan buat sendiri”, ujar Davison.

Jewelbots adalah gelang persahabatan yang bisa menyala dengan pola-pola khusus yang bisa diprogram sendiri oleh anak-anak perempuan. Gelang ini memberi berbagai tanda, menyala ketika ada teman lain di dekatnya atau kalau pemakai punya pengikut baru di media sosial. Gelang ini berfungsi seperti jam tangan Apple – tapi versi anak-anak.

Pasar lain yang diincar oleh teknologi rintisan adalah warga lansia. Josh Bruno dari HomeTeam mengalami kesulitan ketika berupaya menemukan pembantu dalam bagi kakeknya. “Ini adalah sesuatu yang bisa terjadi pada siapa saja, misalnya setelah pulang dari rumah sakit karena patah tulang pinggul”, ujar Bruno. “Tiba-tiba kita membutuhkan bantuan di rumah dan kita belum siap masuk ke rumah jompo,” tambah Bruno.

Usaha rintisan Bruno membantu keluarga memutuskan perawatan bagi keluarga mereka dan menemukan perawat bagi lansia yang tetap ingin tinggal di rumah. Dengan menggunakan Ipads setiap anggota keluarga bisa memantau keluarga mereka yang berada di dalam jaringan HomeTeam itu.

“Perawat akan memeriksa pelanggan lewat aplikasi di telefon atau sarana lain yang dipilih. Jadi gambarannya setiap hari adalah: memeriksa apakah tugas-tugas khusus yang ditetapkan oleh dokter telah dipenuhi. . Kita akan mendapat email atau update/perkembangan setiap hari dalam seketika ”, jelas Bruno. [em/ii]

XS
SM
MD
LG