Tautan-tautan Akses

Media: Dibantu Denmark, AS Memata-matai Merkel dan Sekutu Eropa


Bendera AS dan Uni Eropa di Bandara Internasional Dulles, di Chantilly, Virginia, AS, 18 Mei 2012. (Foto: AP)
Bendera AS dan Uni Eropa di Bandara Internasional Dulles, di Chantilly, Virginia, AS, 18 Mei 2012. (Foto: AP)

Sejumlah media Denmark dan Eropa melaporkan, Minggu (30/5), Amerika Serikat (AS) memata-matai beberapa politisi tertinggi Eropa, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel, dari 2012 hingga 2014 dengan bantuan badan intelijen Denmark.

Lembaga penyiaran publik Denmark, Danmarks Radio (DR), mengatakan Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA) AS menyadap kabel-kabel internet Denmark untuk memata-matai beberapa politisi tertinggi dan pejabat tinggi di Jerman, Swedia, Norwegia dan Prancis.

Laporan itu menyebut, NSA ketika itu memanfaatkan kolaborasi pengintaian dengan unit intelijen militer Denmark, FE, untuk melakukannya.

Kementerian pertahanan Denmark belum menanggapi permintaan kantor berita AFP untuk berkomentar.

Menurut DR, Menteri Pertahanan Trine Bramsen, yang menjabat sejak Juni 2019, mendapat pengarahan tentang spionase itu pada Agustus 2020.

Dia mengatakan kepada radio itu bahwa "penyadapan sistematis terhadap sekutu-sekutu dekat tidak dapat diterima."

Pengintaian oleh AS itu, apabila dikonfirmasi, terjadi semasa dan setelah skandal Snowden 2013, yang terjadi ketika mantan kontraktor intelijen Edward Snowden mengungkap bahwa pemerintah AS memata-matai warga negaranya sendiri dan sekutu-sekutunya. [vm/ka]

XS
SM
MD
LG