Tautan-tautan Akses

Marmut Terkenal di Amerika akan Ramal Cuaca


John Griffiths dari Klub Groundhog memegang seekor Punxsutawney Phil dalam perayaan tahunan Hari Groundhog Day di Gobbler's Knob, Punxsutawney, Pennsylvania (2/2).
John Griffiths dari Klub Groundhog memegang seekor Punxsutawney Phil dalam perayaan tahunan Hari Groundhog Day di Gobbler's Knob, Punxsutawney, Pennsylvania (2/2).

Punxsutawney Phil adalah peramal berbulu paling terkenal, tetapi negara-negara bagian Amerika lainnya, serta Kanada, memiliki groundhog masing-masing untuk meramalkan cuaca.

Para pengamat cuaca di seluruh Amerika hari Selasa (2/2) waktu Amerika bersiap untuk mengetahui apakah mereka dapat menikmati awal musim semi yang datang awal atau enam minggu lagi musim dingin.

Tapi akurasi ramalan tahunan itu meragukan, karena prediksi itu dibuat oleh seekor groundhog, sejenis marmut.

Tanggal 2 Februari merupakan Groundhog Day, atau Hari Groundhog, ketika secara tradisional seekor groundhog Pennsylvania yang dikenal sebagai "Punxsutawney Phil" diharapkan muncul dari liangnya, di dekat pangkal pohon yang nyaman yang menjadi sarangnya. Menurut legenda, jika marmut itu melihat bayangannya, yakni jika hari itu adalah hari yang cerah, Amerika Utara masih akan mengalami musim dingin selama enam minggu lagi. Jika tidak, musim semi akan segera tiba.

Punxsutawney Phil adalah peramal berbulu paling terkenal, tetapi negara-negara bagian Amerika lainnya, serta Kanada, memiliki groundhog masing-masing untuk meramalkan cuaca. Tradisi ini dimulai sejak tahun 1887. Catatan menunjukkan bahwa Phil telah memprediksi lebih banyak musim dingin yang lebih lama, jauh lebih sering daripada musim semi yang datang lebih awal. [lt]

XS
SM
MD
LG