Tautan-tautan Akses

Marcos Jr Peringatkan Pendukungnya untuk Cegah Kemenangannya Kembali ‘Dicuri’


Calon presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. berbicara kepada media selama serangan mendadak kampanyenya di Muntinlupa, tenggara Manila, Filipina. (Foto: AP)
Calon presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. berbicara kepada media selama serangan mendadak kampanyenya di Muntinlupa, tenggara Manila, Filipina. (Foto: AP)

Calon presiden Filipina Ferdinand Marcos Junior memperingatkan para pendukungnya untuk melindungi suara mereka dalam pemilihan nasional pekan depan untuk menghindari kemenangannya “dicuri” lagi.

Pada pekan terakhir kampanye untuk pemilihan 9 Mei, survei-survei jajak pendapat menunjukkan putra mendiang diktator negara itu meraih keunggulan besar atas saingan terdekatnya, wakil presiden petahana Leni Robredo. Namun, Marcos Jr khawatir kejadian tahun 2016 akan terulang kembali.

Dalam pemilihan wakil presiden tahun itu, Robredo sempat tertinggal dalam beberapa jajak pendapat namun kemudian berhasil menggalang banyak dukungan menjelang pemilihan dan akhirnya menang tipis dari Marcos Jr. Peningkatan popularitas Robredo baru-baru ini telah meningkatkan harapan di antara para penggemarnya bahwa peristiwa itu bisa kembali terulang.

Mantan senator Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., kiri tengah, dan pasangannya Wali Kota Davao City Sara Duterte, kanan tengah, mengibarkan bendera Filipina saat pengumuman pencalonannya sebagai presiden, di Philippine Arena, Filipina. (Foto: AP)
Mantan senator Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., kiri tengah, dan pasangannya Wali Kota Davao City Sara Duterte, kanan tengah, mengibarkan bendera Filipina saat pengumuman pencalonannya sebagai presiden, di Philippine Arena, Filipina. (Foto: AP)

Masih kesal dengan kekalahannya pada 2016, dalam pesan videonya kepada hampir enam juta pengikutnya di Facebook, Selasa (3/5) malam, Marcos Jr mengingatkan para pendukungnya untuk mewaspadai suara mereka. "Mari kita lindungi keputusan kita dan jangan biarkan kemenangan itu dicuri lagi dari kita," katanya,

Sekitar 67 juta orang Filipina terdaftar untuk memberikan suara dalam pemilihan.

Peralihan pemungutan suara dari manual ke elektronik sejak pemilu 2010 sebetulnya mempersulit kandidat untuk menipu. Namun, praktik jual beli suara masih sering terjadi di negara itu,

Sebuah survei oleh Pulse Asia Research yang dirilis Senin menunjukkan Marcos Jr berada di jalur kemenangan karena meraup 56 persen suara -- 33 persen di atas prediksi perolehan suara Robredo.

Terlepas dari keunggulannya, Marcos Jr mengatakan pekan lalu bahwa ia tidak percaya diri untuk menang.

"Semua orang tahu saya adalah korban pada 2016," katanya kepada CNN Filipina dalam sebuah wawancara media yang jarang terjadi baru-baru ini. "Jadi tentu saja kita perlu berhati-hati dalam pemilu ini karena Anda semua tahu apa yang terjadi, dan apa yang bisa terjadi." [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG