Tautan-tautan Akses

Mantan Presiden Maladewa Serukan Pemilu Dini


Pejabat PBB Oscar Fernandez-Taranco (kanan) mengadakan pembicaraan dengan mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed (kiri) hari Jumat (10/2).
Pejabat PBB Oscar Fernandez-Taranco (kanan) mengadakan pembicaraan dengan mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed (kiri) hari Jumat (10/2).

Seruan mantan Presiden Mohamed Nasheed itu disampaikan setelah shalat Jumat di ibukota Male, di bawah pengamanan ketat.

Mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed menyerukan pemilu dini dan mengancam akan menggelar aksi protes jalanan, sementara krisis politik di negara yang terletak di Samudera Hindia itu meningkat.

Seruan Nasheed disampaikan setelah ia menghadiri shalat Jumat di ibukota, Male, di bawah pengamanan ketat. Ia umumnya tetap berada di rumah dan menuduh ia dipaksa turun dari jabatan hari Selasa dalam kudeta. Presiden pertama Maladewa yang dipilih secara demokratis itu bersumpah akan tetap berada di negara itu meskipun surat perintah penangkapan terhadapnya telah diterbitkan.

Pejabat PBB Oscar Fernandez-Taranco berada di Maladewa dan bertemu Presiden yang baru Mohammad Waheed Hassan dan Nasheed hari Jumat guna membantu menyelesaikan pertikaian politik.

Asisten Menteri Luar Negeri Robert Blake dijadwalkan tiba di Maladewa hari Sabtu untuk mengadakan pembicaraan dengan Hassan dan Nasheed. Jurubicara departemen luar negeri Amerika Victoria Nuland hari Kamis mengatakan, Amerika mengakui pemerintah baru Maladewa sebagai pemerintahan yang sah.

Nasheed hari Jumat mengungkapkan kekecewaannya atas sikap Amerika itu. Ia bersikukuh, presiden baru terlibat dalam membantu menggulingkannya dari jabatan, tuduhan yang dibantah Hassan.

Surat perintah penangkapan atas Presiden Nasheed dikeluarkan hari Kamis, sehari setelah bentrokan dengan kekerasan antara polisi dan pendukung Nasheed di Male dan beberapa pulau terpencil.

Hari Jumat, ibukota tetap tenang. Tapi mantan presiden itu mengatakan pasukan keamanan masih menarget pendukungnya.

XS
SM
MD
LG