Ekonom terkemuka dunia, Dominique Strauss-Kahn hari Senin (2/2) tampil di pengadilan untuk menghadapi beberapa tuduhan tentang keterlibatannya dalam jaringan pelacuran internasional, yang menyediakan beberapa pelacur baginya di hotel-hotel mewah di Perancis dan Amerika.
Mantan Direktur IMF yang pernah dipertimbangkan sebagai calon kuat presiden Perancis tersebut, mengikuti sidang pengadilan di kota Lille untuk menghadapi tuduhan-tuduhan menjadi mucikari dan terlibat dalam jaringan pelacuran yang beroperasi di hotel-hotel mewah.
Strauss-Kahn tiba dengan sedan berwarna hitam yang langsung masuk ke tempat parkir di bawah tanah, sementara para tersangka lain memasuki pengadilan dengan melewati kelompok para wartawan dan kamera. Strauss-Kahn didampingi beberapa pengacara dan dikawal ketat polisi dan militer.
Ekonom Perancis ini menghadapi ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda 1,5 juta euro atau hampir Rp 22 Milyar jika terbukti bersalah. Selain Strauss-Kahn, ada lebih dari sepuluh pebisnis dan polisi Perancis dan Belgia yang juga dituntut di pengadilan itu.
Pengadilan dijadwalkan berlangsung selama tiga pekan. Strauss-Kahn diperkirakan baru akan memberi kesaksian tanggal 10 Februari.
Tim penyelidik telah mengumpulkan ratusan halaman kesaksian dari para pelacur yang menggambarkan pesta seks tersebut, yang diduga diatur oleh Strauss-Kahn dan para tersangka lain, dan dipusatkan di Hotel Carlton di Lille – dekat perbatasan Belgia. Strauss-Kahn mengatakan ikut dalam pesta seks itu tetapi berkeras tidak tahu bahwa perempuan-perempuan itu adalah pelacur.
Di Perancis, membayar pelacur untuk berhubungan seks tidak dinilai melanggar hukum, kecuali mengiklankan atau menjalankan bisnis pelacuran.
Ratusan wartawan meliput sidang pengadilan ini, menjadikannya sebagai kasus yang paling mendapat perhatian luas di Perancis dalam beberapa tahun.
Tahun 2011 Strauss-Kahn dituduh menyerang secara seksual pelayan kamar hotel keturunan Guinea Nafissatou Diallo di New York, tuduhan yang mengakhiri karirnya.
Sebagai Direktur IMF yang berkantor di Washington DC antara tahun 2007 – 2011, Strauss-Kahn juga sempat disebut akan menjadi kandidat presiden Perancis dari Partai Sosialis untuk pemilu presiden tahun 2012. Ini sebelum ia ditangkap dan ditahan di New York selama empat hari.
Nafissatou Diallo mengatakan kepada polisi, Strauss-Kahn memaksanya melakukan seks oral, berupaya memperkosanya sehingga bahunya terkilir ketika ia akan membersihkan kamar Strauss-Kahn di Hotel Sofitel New York.
Strauss-Kahn terpaksa mundur dari jabatannya di IMF, meskipun tim jaksa New York mencabut kasus tersebut tiga bulan kemudian karena meragukan kredibilitas Diallo karena berbohong tentang latar belakangnya dan mengubah kesaksiannya. Strauss-Kahn mengatakan hubungan seksual itu mau-sama-mau tetapi menyebutnya sebagai “kelemahan moral” baginya.
Diallo kemudian mencapai penyelesaian rahasia dengan Strauss-Kahn dalam gugatan sipil terpisah.
Tidak lama kemudian Strauss-Kahn ditangkap dan diinterogasi polisi Perancis selama 30 jam pada tahun 2012 sebagai bagian dari penyelidikan dugaan jaringan pelacuran yang dikenal sebagai “Carlton Affair”. Tim jaksa menyampaikan gugatan pendahuluan tentang hal tersebut pada bulan Maret 2012. Beberapa bulan kemudian perkawinan Strauss-Kahn dengan wartawan televisi yang juga pewaris kaya Perancis – Anne Sinclair – berakhir. Tim hakim memerintahkannya mengikuti pengadilan tahun 2013, mengabaikan rekomendasi tim jaksa bahwa gugatan tersebut telah dicabut.
Dalam beberapa tahun ini, Strauss-Kahn telah beberapa kali berupaya memasuki dunia publik Perancis, tampil di Festival Film Cannes dan memberi wawancara panjang tentang krisis Euro. Sidang pengadilan ini akan memberi kesempatan pada Strauss-Kahn untuk benar-benar meninggalkan berbagai tuduhan skandal seks terhadapnya.
