Tautan-tautan Akses

Mantan Jurnalis Apple Daily di Hong Kong Bebas dengan Uang Jaminan


Fung Wai-kong, redaktur pelaksana dan kepala penulis opini untuk surat kabar pro-demokrasi yang ditutup, situs web berbahasa Inggris Apple Daily, yang menulis dengan nama pena Lo Fung, meninggalkan markas polisi di Hong Kong, 29 Juni 2021.
Fung Wai-kong, redaktur pelaksana dan kepala penulis opini untuk surat kabar pro-demokrasi yang ditutup, situs web berbahasa Inggris Apple Daily, yang menulis dengan nama pena Lo Fung, meninggalkan markas polisi di Hong Kong, 29 Juni 2021.

Mantan jurnalis senior di surat kabar pro-demokrasi Hong Kong, Apple Daily dibebaskan hari Selasa (29/6), dua hari setelah ia ditangkap di bandara, sebagaimana media melaporkan.

Fung Wai-kong, usia 57 tahun, menjadi sasaran terakhir surat kabar setelah penggerebekan oleh 500 petugas hampir dua minggu lalu dan penangkapan lima eksekutif, di mana dua di antaranya telah didakwa di bawah undang-undang keamanan nasional yang baru.

Rekaman video memperlihatkan Fung meninggalkan kantor polisi Hong Kong tetapi menolak berkomentar kepada sejumlah wartawan.

Dalam sebuah tanggapan melalui email dalam mengomentari pembebasan Fung, polisi hanya menyatakan bahwa seorang tersangka laki-laki telah dibebaskan dari tahanan. Investigasi sedang berlangsung dan orang tersebut perlu lapor diri kembali ke polisi pada akhir Juli 2021.

Tidak segera dijelaskan fokus penyelidikan terhadap Fung. Fung adalah karyawan ketujuh grup media, yang ditangkap dalam beberapa pekan terakhir, menambah kekhawatiran atas kebebasan pers di bekas jajahan Inggris yang kembali ke pemerintahan China tahun 1997.

Sejumlah media Hong Kong termasuk Stand News secara online mengungkapkan Fung dibebaskan dengan jaminan tunai sebesar HK$200.000 (sekitar 360 juta rupiah), dokumen perjalanannya disita dan diperintahkan untuk melapor ke polisi kembali pada akhir Juli.

Fung tidak dapat dihubungi untuk memberi komentar.

Pemerintah Hong Kong tidak segera menanggapi permintaan untuk memberi komentar. Pemerintah bekas jajahan Inggris itu sebelumnya menyatakan kebebasan media dihormati namun tidak mutlak dan tidak dapat membahayakan keamanan nasional dari pusat keuangan global tersebut. [mg/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG