Tautan-tautan Akses

Mantan Jaksa Agung Korsel akan Tantang Partai Moon dalam Pilpres 2022


Lee Jae-myung, salah satu pesaing Partai Demokrat yang berkuasa untuk pemilihan presiden tahun depan, berbicara selama kampanye terakhir untuk memilih calon presiden di Seoul, Korea Selatan, 10 Oktober 2021. (Foto: AP)
Lee Jae-myung, salah satu pesaing Partai Demokrat yang berkuasa untuk pemilihan presiden tahun depan, berbicara selama kampanye terakhir untuk memilih calon presiden di Seoul, Korea Selatan, 10 Oktober 2021. (Foto: AP)

Partai oposisi utama Korea Selatan, Jumat (5/11), memilih seorang mantan jaksa agung sebagai calon presidennya. Partai itu berharap dapat memanfaatkan kemarahan rakyat atas kenaikan harga rumah dan skandal korupsi yang melibatkan partai Presiden Moon Jae-in, untuk menuju kemenangan dalam pemilihan 2022 .

Yoon Seok-youl, yang menjabat sebagai jaksa agung hingga Maret lalu setelah diangkat oleh Moon pada 2019, dipilih dalam konvensi partai untuk mewakili Partai Kekuatan Rakyat dalam pemilihan presiden 9 Maret 2022.

Partai oposisi konservatif ini menggalang kembali kekuatan setelah mengalami perpecahan menyusul pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye tahun 2017. Partai ini berusaha memanfaatkan ketidakpuasan publik dengan kegagalan kebijakan-kebijakan Moon dan skandal-skandal yang melibatkan partainya.

Yoon, 60 tahun, akan bersaing dengan Lee Jae-myung, 56 tahun, calon dari Partai Demokrat yang berkuasa dan mantan gubernur provinsi Gyeonggi. Moon tidak dapat mencalonkan diri kembali sesuai konstitusi.

"Saya merasa bertanggung jawab dan memiliki misi yang berat untuk mengubah pemerintah," kata Yoon dalam pidato penerimaan pencalonannya. Ia bersumpah untuk meningkatkan persatuan para konservatif dan memperluas basis dukungannya.

Yoon berhasil mendapatkan 47,85% suara dalam pemilihan pendahuluan tiga putaran. Ia memenangkan persaingan ketat dengan Hong Joon-pyo, seorang anggota parlemen lima periode dan kandidat presiden 2017 yang meraih 41,50 persensuara.

Yoon mendapat dukungan orang dalam partai meskipun belum lama berkecimpung dalam politik. Ia telah menduduki puncak jajak pendapat bahkan sebelum meluncurkan pencalonannya sebagai presiden pada akhir Juni. Ia populer berkat citranya sebagai jaksa yang gigih dan investigasinya atas skandal korupsi yang melibatkan para ajudan Park dan Moon.

Sewaktu menjabat jaksa agung, Yoon menerima kritik dari para pengikut Moon karena mendakwa Cho Kuk, seorang pembantu penting presiden dan mantan menteri kehakiman, atas beberapa tuduhan termasuk penyuapan dan penipuan dokumen. Namun langkah itu memicu dukungan publik terhadap Yoon, dan mendorong Partai Kekuatan Rakyat untuk merangkulnya. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG