Tautan-tautan Akses

Mantan CEO Starbucks Mungkin Maju Sebagai Kandidat pada Pilpres AS 2020


Howard Schultz, mantan CEO Starbucks (foto: dok).
Howard Schultz, mantan CEO Starbucks (foto: dok).

Seorang miliarder yang memperoleh kekayaan dengan menjual kopi sedang meramaikan kancah politik ketika ia mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS secara independen.

Howard Schultz, yang sebelumnya memimpin Starbucks Corporation global, dalam sebuah wawancara televisi dan di media sosial, Minggu (27/1) mengumumkan ia mungkin akan menantang calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump dan siapa saja yang dicalonkan Partai Demokrat, dengan kampanye di luar sistem dua partai yang konvensional.

"Saya mencintai negara kita, dan saya serius mempertimbangkan mencalonkan diri sebagai presiden independen beraliran tengah," tulis Schultz di Twitter.

"Momen ini tidak seperti momen lainnya. Kedua partai kita lebih terpecah dari sebelumnya. Mari kita bahas bagaimana kita bisa bersatu untuk menciptakan peluang bagi lebih banyak orang."

Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di jaringan televisi CBS 60 Minutes, Schultz yang menggambarkan diri "sepanjang hidupnya Demokrat” menyebut Trump "tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden" dan menyalahkan kedua partai utama karena "secara konsisten tidak melakukan apa seharusnya dilakukan atas nama rakyat Amerika." Ia menuduh mereka "setiap hari terlibat dalam balas dendam politik."

Selama wawancara itu wartawan Scott Pelley memperkirakan "tweet marah pada jam 8 malam" Trump yang bereaksi terhadap Schultz.

Tweet yang dimaksud itu muncul terlambat, keesokan harinya jam 8 pagi.

Trump, yang oleh beberapa diperkirakan akan diuntungkan oleh pencalonan Schultz, sebenarnya menantang Schultz untuk ikut dalam persaingan itu, menyebut warga asli New York yang berusia 65 tahun itu "tidak punya nyali untuk mencalonkan diri sebagai presiden."

Trump mengatakan telah menonton wawancara Schultz di televisi dan setuju dengannya bahwa ia bukan "orang yang paling cerdas."

Trump yang tampaknya merujuk pada dirinya di Gedung Putih mengatakan "Amerika sudah memilikinya". (my)

XS
SM
MD
LG