Tautan-tautan Akses

Manifesto Brenton Tarrant Puji Trump sebagai "Simbol Identitas Kulit Putih"


Brenton Tarrant saat diseret ke Pengadilan Christchurch untuk mendengarkan dakwaan pembunuhan, Sabtu (16/3) - (Foto: Mark Mitchell/New Zealand Herald via Reuters)
Brenton Tarrant saat diseret ke Pengadilan Christchurch untuk mendengarkan dakwaan pembunuhan, Sabtu (16/3) - (Foto: Mark Mitchell/New Zealand Herald via Reuters)

Presiden Donald Trump tidak membesar-besarkan ancaman nasionalisme kulit putih setelah seorang penembak rasis mengamuk di dua masjid Selandia Baru hari Jumat (15/3).

Ketika ditanya mengenai apakah gerakan rasis adalah ancaman yang meningkat di dunia Trump menjawab menurutnya “tidak",

Ia mengatakan bahwa kelompok itu hanya "sekelompok kecil orang yang punya masalah yang sangat serius."

Trump menambahkan penembakan di Christchurch "tentu saja hal yang mengerikan."

Seorang nasionalis kulit putih yang membenci imigran membunuh sekurangnya 49 orang yang sedang melakukan ibadah shalat Jumat (15/3), dalam serangan yang diunggah langsung di Facebook. 48 orang lainnya menderita luka tembak.

Laki-laki bersenjata yang diduga melakukan serangan itu, Brenton Tarrant warga Australia berusia 28 tahun, dalam pernyataan bertele-tele menganggap Trump "simbol baru identitas kulit putih".

Presiden Trump mengatakan belum melihat manifesto atau pernyataan tersebut.

Komentar Trump disampaikan setelah ia mengeluarkan veto pertama kepresidenannya yang membatalkan resolusi Kongres untuk melindungi pernyataan daruratnya bagi pendanaan tembok perbatasan. (my)

Recommended

XS
SM
MD
LG