Tautan-tautan Akses

Malaysia Tolak Jadi Tempat Pembuangan Sampah Dunia


Pekerja membuka kontainer penuh plastik yang tidak dapat didaur ulang, yang ditahan oleh pihak berwenang di pelabuhan barat di Klang, Malaysia, Selasa, 28 Mei 2019. (Foto: dok).
Pekerja membuka kontainer penuh plastik yang tidak dapat didaur ulang, yang ditahan oleh pihak berwenang di pelabuhan barat di Klang, Malaysia, Selasa, 28 Mei 2019. (Foto: dok).

Menteri Lingkungan Malaysia kembali menegaskan, Senin (20/1), negaranya tidak akan menjadi tempat pembuangan sampah dunia. Ia mengatakan, Malaysia telah mengirim pulang 150 kontainer sampah plastik ke 13 negara kaya dunia sejak kuartal terakhir tahun lalu.

Sejak China memberlakukan larangan impor sampah plastik pada 2018, negara-negara Asia Tenggara menjadi incaran tempat pembuangan sampah negara-negara kaya dunia. Namun Malaysia dan negara-negara berkembang lainnya di kawasan itu menentang usaha tersebut.

Menteri Lingkungan Yeo Bee Yin mengatakan, 110 kontainer lainnya diperkirakan akan dipulangkan pada pertengahan tahun ini.

Menteri Lingkungan Malaysia, Yeo Bee Yin.
Menteri Lingkungan Malaysia, Yeo Bee Yin.

Yeo mengatakan keberhasilan memulangkan 4.120 ton sampah dikarenakan penegakan aturan ketat di pelabuhan-pelabuhan utama Malaysia untuk mencegah penyelundupan sampah dan penutupan lebih dari 200 pabrik daur ulang plastik ilegal.

Dari 150 kontainer yang dipulangkan, 43 dikembalikan ke Perancis, 42 ke Inggris, 17 ke AS, 11 ke Kanada, 10 ke Spanyol, sisanya ke Hong Kong, Jepang, Singapura, Portugal, China, Bangladesh, Sri Lanka dan Lithuania.

Ia mengatakan, Malaysia tidak mengeluarkan sedikitpun dana untuk pemulangan sampah itu. Biaya pengiriman dibebankan ke perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab mengimpor sampah itu ke Malaysia. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG