Tautan-tautan Akses

Mahathir Tampak Lebih Berani Mengenai Laut China Selatan


Perdana Menteri Malaysia memberikan kata sambutan dalam konferensi internasional “The Future of Asia” di Tokyo, 11 Juni 2018.
Perdana Menteri Malaysia memberikan kata sambutan dalam konferensi internasional “The Future of Asia” di Tokyo, 11 Juni 2018.

Perdana Menteri baru Malaysia menunjukkan tanda-tanda pendekatan yang lebih berani atas klaim negaranya di Laut China Selatan yang dalam sengketa. China sekarang menerapkan kekuasaan yang paling besar di kawasan tersebut.

Mahathir Mohamad, yang menjabat sejak bulan lalu setelah kemenangan mengejutkan dalam pemilu parlemen, menghendaki Malaysia bertahan di pulau-pulau kecil yang sekarang dikuasainya, katanya kepada harian South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong dalam wawancara yang dilaporkan pekan lalu. Ia berharap negara-negara yang mengajukan klaim maritim menarik kapal-kapal perangnya dari laut itu untuk mengurangi ketegangan, katanya menambahkan.

Perdana Menteri Mahathir diperkirakan akan mengikuti kehendak rakyat dengan meninjau kembali proyek-proyek yang didanai oleh perusahaan-perusahaan China, kata Ibrahim Suffian, direktur organisasi jajak pendapat Merdeka Center yang berbasis di Kuala Lumpur.

Pengurangan pengaruh ekonomi China akan memperkuat Mahathir yang berusia 92 tahun itu untuk menegakkan klaim Malaysia atas bagian-bagian Laut China Selatan dengan risiko yang berkurang akan menimbulkan kemarahan Beijing, menurut keyakinan para pakar.

Pendahulu Mahathir jarang mengkritik China, meski ketikakapal-kapal pengawal pantai China berlayar dekat wilayah yang diklaim Malaysia, di tengahberkembangnya hubungan investasi. [gp]

XS
SM
MD
LG