Tautan-tautan Akses

Macron: Mengabaikan Tindakan Untuk Dukung Ukraina akan Melemahkan Perlawanan Terhadap Rusia


Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di Paris, 26 April 2024. (Ludovic MARIN / POOL / AFP)
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di Paris, 26 April 2024. (Ludovic MARIN / POOL / AFP)

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dalam wawancara yang diterbitkan hari Kamis (2/5), keliru jika mengesampingkan tindakan tertentu dalam menanggapi invasi Rusia terhadap Ukraina. Ia mengatakan melakukan tindakan semacam itu akan melemahkan kemampuan untuk menghalangi Rusia.

Dalam wawancara dengan The Economist, Macron ditanya apakah ia mempertahankan pernyataan sebelumnya awal tahun ini bahwa ia akan mempertimbangkan pengiriman tentara ke Ukraina. “Saya tidak mengesampingkan apa pun, karena kita menghadapi seseorang yang tidak mengesampingkan apa pun. Kami memang telah bersikap terlalu ragu-ragu karena menetapkan batas tindakan terhadap orang yang tidak lagi punya batas dan juga seorang aggressor,” kata Macron kepada majalah itu.

Ia menunjukkan contoh sekutu-sekutu NATO yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mengirimkan tank atau rudal jarak jauh ke Ukraina. “Kita sekarang dalam proses melakukan ini, jadi akan keliru kalau mengesampingkan yang lainnya,” kata Macron. “Tetapi yang terpenting, keliru jika mengesampingkan kredibilitas dan pencegahan dalam hal Rusia.”

Serangan Rudal Rusia

Sementara itu para pejabat Ukraina mengatakan sebuah serangan rudal Rusia menyebabkan 14 orang luka-luka, Kamis (2/5) di sebuah fasilitas pos di Odesa, kota di bagian selatan Ukraina. Ini adalah serangan ketiga yang menghantam kota itu pekan ini, termasuk serangan-serangan yang menewaskan delapan orang.

Gubernur Odesa Oleh Kiper mengatakan, serangan terbaru ini merupakan kejahatan lainnya yang dilakukan Rusia terhadap warga sipil Ukraina.

Rusia telah membantah menarget warga sipil dalam invasinya ke Ukraina. Tetapi Rusia telah berulang kali menghantam kota-kota Ukraina dengan drone dan rudal selama serangan dua tahun lebih. Para pejabat Rusia melaporkan serangan drone-drone Ukraina pada hari Kamis menargetkan beberapa wilayah.

Gubernur Oryol Andrei Klychkov, mengatakan pertahanan udara Rusia mencegat drone Ukraina di dua distrik. Namun, serangan menyebabkan infrastruktur energi rusak dan terjadi pemadaman listrik di daerah itu.

Di Smolensk, Gubernur Vaisly Anokhin mengatakan drone-drone Ukraina berusaha menyerang sebuah fasilitas energi.

Gubernur Kursk Roman Staravoit mengatakan pasukan Rusia berhasil menembak jatuh sebuah drone Ukraina di sana, tetapi serangan juga merusak saluran listrik.

Deplu AS Tuduh Rusia Gunakan Bahan Kimia dalam Perang di Ukraina

Sehari sebelumnya Amerika, Rabu (1/5) menuduh Rusia melanggar larangan bahan kimia global dengan menggunakan kloropikrin, zat yang menyebabkan sesak napas, terhadap pasukan Ukraina. Departemen Luar Negeri AS juga menuduh Rusia menggunakan zat-zat pengendali huru-hara “sebagai metode peperangan” di Ukraina.

“Penggunaan bahan-bahan kimia semacam itu bukan sebuah insiden tersendiri dan kemungkinan digerakkan oleh keinginan pasukan Rusia untuk mengusir pasukan Ukraina dari posisi-posisi yang dibentengi dan untuk mencapai keuntungan taktis di medan tempur,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, pasukan Rusia telah menggunakan granat bermuatan gas aiar mata CS dan CN, kata militer Ukraina. Militer mengatakan sedikitnya 500 tentara Ukraina telah dirawat karena terpapar bahan beracun, dan satu orang tewas karena sesak napas akibat terkena gas air mata. [uh/em]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG