Presiden Perancis Emmanuel Macron, Selasa (29/9), menjanjikan dukungan Eropa bagi rakyat Belarus, setelah ia bertemu dengan pemimpin oposisi Sviatlana Tsikhanouskaya.
Pembicaraan itu berlangsung di ibu kota Lithuania, Vilnius, di mana Tsikhanouskaya melarikan diri setelah pemilihan presiden pada Agustus lalu di Belarus menimbulkan krisis politik.
Banyak orang di Belarus menolak hasil resmi pemilu yang membuat presiden yang telah lama berkuasa, Alexander Lukashenko, memenangkan satu masa jabatan lagi. Dalam berpekan-pekan setelah pemilu, ribuan orang telah berunjuk rasa.
Uni Eropa pekan lalu menyatakan tidak mengakui Lukashenko sebagai presiden, dan Macron menyatakan Lukashenko harus meletakkan jabatan. [uh/ab]
