Tautan-tautan Akses

MA Filipina Cabut Hak Praktik Hukum Penasihat Marcos


FILE - Hakim Filipina dalam sesi en-banc di Mahkamah Agung di Manila, Filipina 19 Juni 2018. (REUTERS/Erik De Castro)
FILE - Hakim Filipina dalam sesi en-banc di Mahkamah Agung di Manila, Filipina 19 Juni 2018. (REUTERS/Erik De Castro)

Mahkamah Agung Filipina mengatakan pada hari Rabu (28/6) bahwa pihaknya telah mencopot hak seorang penasihat baru Presiden Ferdinand Marcos untuk menjalankan praktik hukum karena pernyataaan "misoginis" –nya terhadap seorang jurnalis.

Marcos menunjuk pengacara Lorenzo Gadon sebagai penasihat upaya pengentasan kemiskinan pada hari Senin, menyoroti "keahlian hukum dan pengalamannya yang luas di berbagai industri".

Mahkamah Agung memutuskan dengan suara bulat pada hari berikutnya untuk memecat Gadon karena "bahasanya yang misoginis, seksis, melecehkan, dan berulang-ulang", kata kantor informasi publik Mahkamah dalam sebuah pernyataannya Rabu.

Namun, ajudan utama Marcos, Lucas Bersamin, mengatakan Gadon akan tetap di posisinya dan presiden "percaya ia akan bisa melakukan pekerjaannya dengan baik".

Mahkamah Agung mengutip video viral di mana Gadon "berulang kali mengecam dan mengucapkan kata-kata kotor" terhadap seorang jurnalis perempuan sebelum pemilihan tahun lalu, yang digambarkan sebagai "skandal yang tak terbantahkan".

Pengacara Larry Gadon (kiri), berswafoto dengan Ketua Komite Kehakiman DPR, Reynaldo Umali, setelah sidang Komisi Keadilan DPR di metropolitan Manila, Filipina, Senin, 19 Maret 2018. (AP/Aaron Favila)
Pengacara Larry Gadon (kiri), berswafoto dengan Ketua Komite Kehakiman DPR, Reynaldo Umali, setelah sidang Komisi Keadilan DPR di metropolitan Manila, Filipina, Senin, 19 Maret 2018. (AP/Aaron Favila)

Pengadilan tertinggi itu menyatakan Gadon sebagai pengacara tidak menyadari bahwa ia diharapkan untuk menghindari perilaku memalukan, baik dalam kehidupan publik maupun pribadi, kata kantor informasi publik itu.

Gadon, yang mendukung pencalonan Marcos untuk kursi kepresidenan tetapi gagal dalam upayanya sendiri untuk memenangkan kursi Senat, sebelumnya dihukum dan diskors dari praktik hukum selama tiga bulan karena sering menggunakan "bahasa ofensif dan melampaui batas", dan menghadapi 10 kasus administratif lainnya. "Meskipun kasus ini belum diputuskan, volume keluhan administratif yang diajukan terhadap Gadon jelas menunjukkan karakternya," kata pernyataan tersebut.

Gadon mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di laman Facebooknya bahwa ia akan mengajukan banding atas keputusan tersebut karena hukumannya "terlalu keras".

Ia mengklaim reporter itu telah "menyebarkan kebohongan secara terang-terangan" terhadap Marcos selama kampanye pemilu 2022.

Partai Akbayan yang berhaluan kiri menggambarkan Gadon sebagai "badut" dan meminta Marcos untuk membatalkan pengangkatannya. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG