Tautan-tautan Akses

‘Lunana: a Yak in the Classroom’,  Nomine Pertama Oscar bagi Bhutan


Nominasi Oscar untuk fitur internasional terbaik, dari kiri, "Drive My Car", "Flee", "The Hand of God", "Lunana: A Yak in the Classroom", dan "The Worst Person" Di dalam dunia." (Janus Films and Sideshow/Neon/Netflix/Samuel Goldwyn Films/Neon via AP)
Nominasi Oscar untuk fitur internasional terbaik, dari kiri, "Drive My Car", "Flee", "The Hand of God", "Lunana: A Yak in the Classroom", dan "The Worst Person" Di dalam dunia." (Janus Films and Sideshow/Neon/Netflix/Samuel Goldwyn Films/Neon via AP)

Negara kecil Bhutan sekarang memiliki nomine piala Oscar untuk pertama kalinya. Ia adalah seorang sutradara pemula yang menggarap film “Lunana: A Yak in the Classroom.” 

Pawo Choyning Dorji menulis naskah cerita sekaligus menggarap film “Lunana: A Yak in the Classroom.” Film itu mengisahkan tentang seorang guru yang enggan bekerja di sebuah sekolah yang letaknya terpencil di atas gunung. Film “Lunana: A Yak in the Classroom” diumumkan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences – panitia penyelenggara Oscar, sebagai salah satu dari lima nomine piala Oscar dalam kategori film internasional terbaik.

Saat diwawancarai melalui Zoom di rumahnya di Taiwan, Dorji mengatakan, "Ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Ini menyenangkan, karena Anda tahu, kami seharusnya tidak berada di sini dan tidak memiliki harapan seperti itu. Dan ketika Anda tidak memiliki harapan, yang ada hanyalah kegembiraan."

Pawo Choyning Dorji adalah seorang sutradara pemula yang berasal dari Bhutan.

Ia menambahkan, "Anda tahu, saya merasa sebagai seorang sutradara pemula yang datang dari Bhutan, sebuah negara kecil yang belum pernah mengajukan sebuah film dalam 23 tahun terakhir. Pembuatan film itu sangat sulit karena seluruh tantangan logistik yang kami hadapi, perjalanan yang dilalui dengan adanya pandemi. Namun semuanya sangat luar biasa. Saya berterima kasih kepada Akademi yang memberikan kesempatan bagi negara saya untuk membagikan kisah kami ke seluruh dunia.”

Kedua anak Dorji ikut senang dengan keberhasilan ayah mereka mendapat nominasi Piala Oscar. Mereka lalu bertanya, apakah mereka memiliki kesempatan untuk bertemu dengan tokoh Spider-Man?

“Saya memiliki seorang putra berusia delapan tahun dan seorang putri berusia 12 tahun. Mereka adalah penggemar berat Andrew Garfield. Ketika mereka mendengar kabar bahwa ‘Lunana’ mendapat nominasi Oscar, pertanyaan pertama mereka adalah, ‘Apakah kami akan bertemu dengan Spider Man?’ Anda tahu, ini rasanya seperti tidak nyata. Saya berharap ini bukan sekadar mimpi," jelasnya.

Berita tentang nominasi Oscar datang pada saat Bhutan, yang berada di bagian timur pegunungan Himalaya di antara Tiongkok dan India, mengalami masa-masa yang sulit.

Dorji menambahkan, "Negara kami saat ini sedang melewati penutupan wilayah selama tiga minggu. Mereka sedang mengalami salah satu lonjakan kasus COVID-19 terburuk dan negara kami menerapkan lockdown di seluruh wilayah. Warga tidak dapat meninggalkan rumah mereka. Ini merupakan masa ujian yang sulit. Dan saya merasa bahagia bahwa berita ini dapat memberi semangat bagi bangsa kami." [lj/uh]

XS
SM
MD
LG