Tautan-tautan Akses

LSM Bantu Pulihkan Penglihatan Tunanetra di Sudan Selatan


Mod James, 27, seorang tunanetra dan baru saja menderita penyakit otot yang tak terdiagnosa, berjualan makanan di kamp pengungsi Mahad di Juba, 17 April 2018. Sebuah LSM AS pekan ini mengoperasi ratusan pasien tunanetra di Bor, Sudan Selatan untuk memulihkan penglihatan mereka.
Mod James, 27, seorang tunanetra dan baru saja menderita penyakit otot yang tak terdiagnosa, berjualan makanan di kamp pengungsi Mahad di Juba, 17 April 2018. Sebuah LSM AS pekan ini mengoperasi ratusan pasien tunanetra di Bor, Sudan Selatan untuk memulihkan penglihatan mereka.

Sebuah LSM yang berkantor di Amerika membantu banyak warga tunanetra di Sudan Selatan untuk dapat melihat lagi, dengan mempekerjakan seorang dokter lokal untuk mengoperasi ratusan pasien di Bor, ibu kota negara bagian Jonglei.

Mary Ayak Thie, yang berusia 60 tahun, kehilangan penglihatannya sekitar tiga tahun lalu. Ayak mengatakan setelah dokter melakukan operasi katarak, ia dapat melihat kembali.

“Sebelum operasi, semua gelap dan saya tidak dapat melihat apapun, tetapi kini lebih baik. Saya dapat melihat makanan sendiri, dapat pergi ke kamar kecil sendiri. Jadi saya berterima kasih kepada dokter yang membantu saya melihat lagi,” ujarnya kepada VOA.

Dr. Santino Malang dipekerjakan oleh “Partners in Compassionate Care” untuk melakukan operasi di Bor minggu ini.

“Kami memeriksa lebih dari 6.000 pasien dan melakukan lebih dari 172 operasi katarak,” ujar Dr. Santino. “Saya merasa gembira karena warga tunanetra dapat melihat kembali setelah operasi, dapat jalan sendiri, membuatnya bahagia.”

Pasien lainnya, Mach Athem, yang berusia 50 tahun, juga dapat melihat kembali setelah operasi katarak. “Ketika Tuhan membawa seorang dokter dan membantu kami, maka yang dapat kami lakukan adalah mengucapkan terima kasih. Saya berada dalam kondisi sulit sebelumnya, tergantung pada orang lain untuk melakukan apapun,” ujarnya.

Namun tidak semua pasien dapat melihat kembali.

‘’Mereka yang menderita glaukoma, isu dengan kornea mata, dan beberapa masalah lain; maka kami tidak dapat mengembalikan penglihatan mereka. Kami hanya dapat mengatakan bahwa kami tidak dapat melakukan hal lain dan menasehati mereka,” ujar Malang.

Setiap operasi membutuhkan biaya sekitar $100, jauh lebih murah dibanding di tempat lain di dunia untuk operasi yang sama. “Partners in Compassionate Care” akan menghabiskan sekitar $50 ribu untuk melakukan operasi di Bor, tetapi akan memperpanjang operasi ini di beberapa daerah lain di Jonglei jika LSM itu mendapatkan sumbangan dari pihak lain, ujar Deng Ajak Jongkuch, direktur eksekutif LSM itu.

Operasi ini akan berlangsung hingga 2 April.

LSM “Partners in Compassionate Care” didirikan di negara bagian Michigan pada 2004 oleh David Bowman untuk memberikan layanan kesehatan kemanusiaan kepada warga Sudan Selatan. [em]

XS
SM
MD
LG