Tautan-tautan Akses

Lonjakan Kasus Covid-19 Dorong Pemberlakuan Kembali ‘Lockdown’


Anak-anak muda India bermain kriket di jalanan yang diblokir pihak berwenang, saat diberlakukannya kembali karantina wilayah di Gauhati, India, Senin, 29 Juni 2020.
Anak-anak muda India bermain kriket di jalanan yang diblokir pihak berwenang, saat diberlakukannya kembali karantina wilayah di Gauhati, India, Senin, 29 Juni 2020.

India dan AS termasuk beberapa daerah di dunia di mana kenaikan kasus virus corona mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali pembatasan berupa karantina wilayah atau lockdown yang dimaksudkan untuk menghentikan perebakan virus.

India melaporkan kembali rekor kenaikan harian kasus terkonfirmasi pada hari Senin (29/6), dengan jumlah yang mendekati 20 ribu kasus. India berada di bawah AS, Brazil dan Rusia dalam jumlah kasus terkonfirmasi sejak pandemi ini dimulai akhir tahun lalu.

Sebagian wilayah negara bagian Assam, India, telah memberlakukan kembali lockdown hingga 12 Juli, sedangkan negara bagian West Bengal memperpanjang masa pembatasannya hingga akhir Juli.

Di AS, Florida, Texas, California dan Arizona termasuk di antara negara bagian yang mengalami lonjakan jumlah kasus Covid-19.

Antrean warga untuk tes Covid-19 di lokasi pengujian "walk-in" dan "drive-through" di Miami Beach, Florida, 24 Juni 2020.
Antrean warga untuk tes Covid-19 di lokasi pengujian "walk-in" dan "drive-through" di Miami Beach, Florida, 24 Juni 2020.

Gubernur Florida, Ron DeSantis, hari Minggu (28/6) mengumumkan ia kembali menutup pantai-pantai di negara bagian itu, dan menyalahkan kaum muda yang menolak mengenakan masker dan menerapkan social distancing sebagai penyebab melonjaknya jumlah kasus baru.

“Anda tidak dapat mengontrol mereka. Mereka orang-orang muda. Mereka akan melakukan apa yang akan mereka lakukan,” kata DeSantis.

Para pejabat negara bagian itu juga membatasi konsumsi minuman beralkohol di bar-bar karena apa yang disebut DeSantis sebagai “ketidakpatuhan yang meluas.”

Suasana makan siang di sebuah restoran di Austin, Texas, 26 Juni 2020. (Foto: dok).
Suasana makan siang di sebuah restoran di Austin, Texas, 26 Juni 2020. (Foto: dok).

Gubernur Texas dan California juga menutup banyak bar. Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan dalam beberapa pekan ini Covid-19 telah menyebar dengan sangat cepat dan sangat berbahaya di Texas. Sementara itu di California, Gubernur Gavin Newsom menutup bar di tujuh kabupaten yang sebelumnya telah dibuka lagi dan mendesak bar di delapan kabupaten lainnya untuk tutup juga.

Gubernur Washington Jay Inslee telah menangguhkan tahap keempat rencana pembukaan kembali aktivitas di negara bagian itu. Washington melaporkan 3.180 kasus baru pada pekan lalu, mendekati angka pada masa pandemi mencapai puncaknya pada Maret lalu.

Di tingkat nasional, ada tambahan lebih dari 35 ribu kasus lagi selama enam hari berturut-turut. Jumlah kasus global telah melampaui 10,1 juta dan jumlah kematian telah melampaui 502 ribu, sebut Johns Hopkins University.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan jumlah kasus baru mencapai rekor harian pada hari Minggu, yakni 189 ribu, dipimpin oleh Brazil dengan 47 ribu kasus dalam periode 24 jam.

Banyak pakar kesehatan menyatakan jumlah aktual kasus di seluruh dunia mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan karena kurangnya pengetesan dan adanya pasien tanpa gejala.

Dengan 47 kasus baru hari Senin (29/6), Korea Selatan terus khawatir mengenai gelombang kedua wabah. Presiden Moon Jae-in mendesak masyarakat agar mempertimbangkan perjalanan mereka pada musim liburan ini untuk membantu upaya-upaya social distancing dan mencegah pekerja dalam industri pariwisata kewalahan.

Suasana di salah satu kantor distribusi paket belanja online Amazon di Moenchengladbach, Jerman, 17 Desember 2019. (Photo by INA FASSBENDER / AFP)
Suasana di salah satu kantor distribusi paket belanja online Amazon di Moenchengladbach, Jerman, 17 Desember 2019. (Photo by INA FASSBENDER / AFP)

Para karyawan di enam gudang Amazon di Jerman berencana melakukan aksi mogok pada hari Senin (29/6) karena keprihatinan mereka terkait karyawan dengan hasil tes positif Covid-19.

Seorang wakil serikat pekerja Amazon mengatakan sebanyak 40 orang telah terinfeksi dan menuduh perusahaan mementingkan keuntungan daripada keselamatan.

Amazon membantah tuduhan itu dan menyatakan telah menginvestasikan miliaran dolar untuk melindungi karyawannya di seluruh dunia. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG