Tautan-tautan Akses

Lewat Upacara Khidmat, Spanyol Hormati Korban dan Pahlawan Corona


Puteri Leonor dan Raja Felipe VI menghadiri upacara kenegaraan untuk memberi penghormatan khusus kepada para korban virus corona di Istana Kerajaan Madrid di Madrid, Spanyol, Kamis, 16 Juli 2020.
Puteri Leonor dan Raja Felipe VI menghadiri upacara kenegaraan untuk memberi penghormatan khusus kepada para korban virus corona di Istana Kerajaan Madrid di Madrid, Spanyol, Kamis, 16 Juli 2020.

Spanyol, Kamis (16/7), melangsungkan upacara kenegaraan untuk memberi penghormatan khusus kepada para korban virus corona dan para pekerja yang mempertaruhkan nyawa mereka dalam mengatasi wabah virus itu.

Keluarga sekitar 100 orang yang meninggal akibat wabah itu, serta perwakilan-perwakilan dari personel medis, polisi dan pekerja esensial lainnya, hadir bergabung dengan Raja Felipe VI dan Ratu Letizia. Sejumlah pejabat pemerintahan, Uni Eropa dan WHO juga turut hadir dalam upacara yang berlangsung di di Istana Kerajaan di Madrid itu.

Dalam upacara yang ditayangkan secara langsung di televisi dan Internet itu, para tamu terlihat mengenakan masker dan ditempatkan di kursi-kursi yang berjauhan satu sama lain. Sejumlah tamu kemudian secara bergantian menyampaikan pidato singkat yang menggambarkan penderitaan dan perjuangan mereka mengatasi wabah itu.

Dari kiri ke kanan: Puteri Leonor, Raja Felipe VI, Ratu Letizia dan Puteri Sofia dalam upacara untuk menghormati para korban Covid-19 di Istana Kerajaan Madrid di Madrid, Spanyol, 16 Juli 2020.
Dari kiri ke kanan: Puteri Leonor, Raja Felipe VI, Ratu Letizia dan Puteri Sofia dalam upacara untuk menghormati para korban Covid-19 di Istana Kerajaan Madrid di Madrid, Spanyol, 16 Juli 2020.

Raja Spanyol memuji tanggapan rakyat negara itu dalam menghadapi wabah dan menyerukan agar mereka berperilaku bertanggung jawab dalam memerangi virus itu.

Semua perwakilan partai politik menghadiri upacara kenegaraan itu kecuali Partai Vox, yang ketuanya menyebut acara itu sebagai propaganda dan acara melempar tanggungjawab yang dirancang koalisi yang berkuasa, yang dipimpin Perdana Menteri Pedro Sanchez.

Spanyol memiliki lebih dari 257 ribu kasus yang telah dikukuhkan dengan 28.413 korban tewas. Para pakar memperkirakan angka kasus yang sesungguhnya jauh lebih tinggi. Puluhan klaster baru virus corona ditemukan di negara itu setelah lockdown ketat dicabut bulan lalu. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG