Tautan-tautan Akses

Lebron James Bersuara Soal Ketegangan China-NBA


Penyerang Los Angeles Lakers, LeBron James, duduk di bangku cadangan selama paruh pertama pertandingan basket NBA pramusim melawan Golden State Warriors, 14 Oktober 2019, di Los Angeles. (Foto: AP)
Penyerang Los Angeles Lakers, LeBron James, duduk di bangku cadangan selama paruh pertama pertandingan basket NBA pramusim melawan Golden State Warriors, 14 Oktober 2019, di Los Angeles. (Foto: AP)

Bintang bola basket NBA Lebron James mengatakan ia yakin petinggi klab Houston Rockets tidak mempertimbangkan “konsekuensi-konsekuensi” tindakannya sewaktu ia mencuit dukungan bagi para demonstran prodemokrasi Hong Kong, yang memicu ketegangan antara NBA dan China.

“Saya yakin GM Houston Daryl Morey tidak mengetahui situasi yang ada,” kata James kepada wartawan hari Senin (14/10). “Begitu banyak orang yang dapat dirugikan, bukan hanya secara finansial, tetapi juga secara emosional, fisik, spiritual. Ya, kita memang memiliki kebebasan berbicara, tetapi akan ada banyak hal negatif juga karena hal tersebut.”

Bintang Los Angeles Lakers itu menulis cuitan untuk mengklarifikasi pernyataannya. "Izinkan saya menjelaskan kekacauan ini. Saya tidak percaya ada pertimbangan mengenai konsekuensi dan implikasi cuitan. Saya tidak membahas isinya. Yang lainnya dapat membahas tentang itu,” tulisnya.

“Tim saya dan liga ini melewati pekan yang sulit. Saya pikir orang harus memahami bagaimana dampak cuitan atau pernyataan bagi orang lain. Dan saya percaya tidak seorangpun yang berhenti dan memikirkan apa yang bakal terjadi. Seharusnya menunggu sepekan sebelum mengirimkannya," lanjutnya.

Kontroversi dimulai sewaktu General Manager Houston Rockets, Daryl Morey, mencuit gambar yang berbunyi “Berjuang bagi Kebebasan. Bersatu dengan Hong Kong.”

Morey telah menghapus cuitan itu tetapi tanggapan perusahaan-perusahaan dan masyarakat Tiongkok sangat cepat. Banyak yang memutuskan hubungan dengan the Rockets, salah satu tim paling populer di Tiongkok berkat mantan pemainnya yang berasal dari negara itu, Yao Ming.

NBA menyatakan penyesalan atas cuitan itu tetapi banyak politisi AS yang mendesak NBA agar menghormati kebebasan menyatakan pendapat dari pegawainya. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG