Tautan-tautan Akses

Larangan Penyelenggaraan Renungan Tiananmen 2021 Dianggap Langgar Hukum


Wakil ketua Aliansi Hong Kong, Chow Hang-tung, berbicara kepada media sebelum menghadapi dakwaan terkait dengan pertemuan ilegal untuk memperingati penumpasan Lapangan Tiananmen 1989 tahun lalu, di Hong Kong, 11 Juni 2021. (REUTERS/Jessie Pang )
Wakil ketua Aliansi Hong Kong, Chow Hang-tung, berbicara kepada media sebelum menghadapi dakwaan terkait dengan pertemuan ilegal untuk memperingati penumpasan Lapangan Tiananmen 1989 tahun lalu, di Hong Kong, 11 Juni 2021. (REUTERS/Jessie Pang )

Sebuah pengadilan di Hong Kong, Rabu (14/12), menyatakan bahwa keputusan polisi Hong Kong untuk melarang aksi renungan Tiananmen tahun lalu adalah melanggar hukum.

Putusan itu merupakan teguran yang jarang terjadi terhadap pihak berwenang di sebuah kota di mana peringatan publik atas penumpasan mematikan Beijing tahun 1989 hampir tidak pernah diselenggarakan dalam beberapa tahun terakhir.
Pengadilan itu, pada hari yang sama, juga membatalkan hukuman terhadap aktivis demokrasi Chow Hang-tung.

Chow adalah seorang pengacara berusia 37 tahun dan salah satu aktivis demokrasi paling terkemuka di Hong Kong. Ia memimpin sebuah kelompok yang sekarang telah dibubarkan yang biasanya mengorganisir acara penyalaan lilin tahunan di kota itu untuk mengenang mereka yang tewas di Lapangan Tiananmen sewaktu China mengirim pasukan untuk menghentikan protes demokrasi.

Polisi telah melarang tiga acara serupa terakhir dengan alasan pandemi virus corona dan kekhawatiran keamanan, sementara pengadilan telah memenjarakan beberapa aktivis yang menentang larangan tersebut, termasuk Chow.

Taipan media prodemokrasi Jimmy Lai juga termasuk di antara mereka yang berada di balik jeruji karena menentang berbagai larangan acara renungan, dalam kasusnya untuk acara tahun 2020.

Chow dijatuhi hukuman penjara selama 15 bulan pada bulan Januari karena menulis artikel yang mendesak masyarakat untuk "menyalakan lilin untuk mencari keadilan bagi orang yang tewas," yang menurut pengadilan rendah sama dengan menghasut orang lain untuk menentang larangan tersebut.

Tetapi hakim Pengadilan Tinggi Judianna Barnes pada hari Rabu mengatakan polisi salah melarang acara tersebut pada tahun 2021 karena mereka tidak "secara proaktif dan serius mempertimbangkan" cara untuk memfasilitasi pertemuan publik, seperti yang diwajibkan oleh undang-undang.

Karena pemerintah gagal membuktikan larangan itu sah secara hukum, artikel Chow tidak lagi dianggap kejahatan dan hukumannya dibatalkan di tingkat banding.
Terlepas dari kemenangannya di pengadilan, Chow tetap dalam tahanan karena ia menghadapi beberapa tuduhan lain, termasuk melanggar keamanan nasional yang diancam hukuman penjara maksimal satu dekade.

Hong Kong sebelumnya adalah satu-satunya tempat di China di mana peringatan massal Tiananmen ditoleransi, tetapi Beijing telah membentuk kembali kota itu dalam citra otoriternya setelah protes demokrasi yang besar dan terkadang disertai kekerasan pada tahun 2019. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG