Tautan-tautan Akses

Laporan Intelijen AS Ungkap Kerugian Besar yang Diderita Rusia dalam Perang di Ukraina


Sejumlah petugas medis membawa warga yang terluka menyusul serangan Rusia pada sebuah gedung apartemen di Kyiv, Ukraina, pada 13 Desember 2023. (Foto: Reuters/Gleb Garanich)
Sejumlah petugas medis membawa warga yang terluka menyusul serangan Rusia pada sebuah gedung apartemen di Kyiv, Ukraina, pada 13 Desember 2023. (Foto: Reuters/Gleb Garanich)

Laporan intelijen AS yang baru yang telah dideklasifikasi menunjukkan Rusia menderita kerugian besar akibat invasinya ke Ukraina yang sudah berlangsung hampir selama dua tahun, termasuk kemunduran besar dalam serangannya yang terbaru.

Kajian tersebut, yang sebagian dokumennya diperoleh VOA, mengestimasikan bahwa lebih dari 13.000 tentara Rusia telah tewas atau cedera sejak Moskow melancarkan serangan pada Oktober di sepanjang poros Avdiivka-Novpavlivka di Ukraina timur.

Intelijen AS juga berpendapat bahwa militer Ukraina telah menghancurkan atau melumpuhkan lebih dari 220 kendaraan tempur Rusia, yang setara dengan perlengkapan kendaraan untuk enam batalion.

“Usaha Rusia untuk melakukan serangan tidak menghasilkan keuntungan strategis,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson kepada VOA dalam sebuah pernyataan, di mana ia menggambarkan kerugian yang Rusia alami sebagai sesuatu yang “parah.”

“Tetapi Rusia bertekad untuk mendesak maju,” tambahnya. “Rusia tampaknya yakin bahwa sebuah kebuntuan militer selama musim dingin akan memupus dukungan Barat untuk Ukraina dan pada akhirnya memberi Rusia keuntungan meskipun kerugian dan kekurangan terus terjadi pada anggota militer terlatih Rusia, amunisi dan perlengkapan.”

Keputusan untuk deklasifikasi laporan intelijen terbaru ini pada Selasa dilakukan saat Presiden Volodymyr Zelenskyy berada di Washington, dan mengunjungi Kongres AS serta bertemu dengan Presiden Biden.

Merujuk pada laporan intelijen tersebut, para pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa dana bantuan bagi Ukraina tidak bisa ditunda lagi.

“Hal ini menunjukkan bahwa Ukraina berhasil menghentikan pasukan Rusia, namun Putin terus memerintahkan pasukannya untuk maju,” ujar seorang pejabat senior yang berbicara dengan syarat anonim mengingat sensitivitas dari laporan intelijen dan negosiasi politik yang berlangsung.

“Penting bagi kita untuk melanjutkan dukungan bagi Ukraina dan memastikan mereka memiliki apa yang mereka butuhkan untuk membela diri,” tambah pejabat tersebut.

Sebelumnya, sejumlah pejabat militer dan intelijen AS mengatakan kerugian yang Rusia alami dalam perang di Ukraina telah mendorong mundur kemajuan yang dicapai pasukan militernya sebanyak lima hingga 10 tahun. [jm/em/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG