Rumah-rumah sakit di Amerika melakukan tugas dengan sangat baik dalam menyelamatkan nyawa pasien berusia lanjut ketika mereka di ruang Unit Perawatan Intensif (ICU). Berbagai laporan menunjukkan penurunan risiko kematian di rumah sakit.
Tapi kajian terhadap pasien-pasien lansia yang keluar dari ICU menunjukkan hampir 40 persen dari pasien-pasien itu tidak bertahan hidup lebih dari masa penelitian tiga tahun. Dr. Hannah Wunsch dari Fakultas Kedokteran dan Ahli Bedah Columbia University mengungkapkan beberapa pasien malah hidup kurang dari tiga tahun.
"Banyak pasien berisiko paling tinggi untuk meninggal, kembali dirawat di rumahsakit, dan masalah-masalah lain dalam enam bulan setelah mereka pulang dari rumah sakit," katanya.
Dr. Wunsch dan rekan-rekannya mengamati usia hidup 35.000 pasien yang dirawat di ICU setelah mereka keluar dari rumahsakit. Mereka dipilih secara acak dari data Medicare, program pemerintah Amerika berupa bantuan medis bagi orang tua.
Pasien-pasien ICU itu lalu dibandingkan dengan pasien berusia lanjut atau lansia yang dirawat di unit lain, yang bukan ICU. Pasien yang dipindahkan dari ICU ke ruang perawatan terampil, dan membutuhkan alat bantu pernapasan, paling berisiko tinggi.
Dr. Wunsch mengatakan statistik suram ini memunculkan pertanyaan serius mengenai masa depan perawatan bagi pasien penyakit kritis.
