Lahar dan asap hitam tebal dari sebuah gunung berapi aktif di Pulau La Palma, Spanyol, di lepas pantai barat laut Afrika, terus berlanjut, sejak gunung itu pertama kali meletus pada 19 September lalu.
Otoritas bandara Spanyol untuk Canary Islands kembali menutup bandara di pulau itu pada hari Kamis karena menumpuknya abu dari aktivitas vulkanik di sana. Bandara itu pernah ditutup satu kali bulan lalu karena masalah abu itu juga.
Para ilmuwan yang memantau Cumbre Vieja itu menyatakan letusannya tidak dapat diprediksi. Gunung berapi itu telah tenang beberapa hari lalu, tetapi awal pekan ini mulai aktif lagi.
German Research Center for Geosciences, yang mengirim satu tim ke La Palma, mengatakan aliran lahar di pulau itu mencapai panjang 6.300 meter, dengan lebar 1.000 meter lebih pada puncak terlebarnya, dan ketebalan hingga mencapai 25 meter.
Para pakar menyatakan batu cair dari kawah gunung itu sekarang mengalir turun ke jalur lahar sebelumnya, mengeraskan lahar, langsung ke laut. Ini meredakan kekhawatiran lahar itu akan meluas dan menyebabkan lebih banyak kehancuran.
Letusan gunung berapi itu telah memaksa evakuasi lebih dari 6.000 dari sekitar 85.000 warga La Palma. Pulau itu merupakan bagian dari gugusan Canary Islands di lepas pantai barat laut Afrika. [uh/ab]