Tautan-tautan Akses

Kota Tianjin Perintahkan Tes Massal COVID-19 Bagi 14 Juta Warga


Seorang petugas medis yang mengenakan baju pelindung mengambil sampel dari seorang anak kecil dalam program tes COVID-19 massal di Tianjin, pada 9 Januari 2022. (Foto: Xinhua via AP/Zhao Zishuo)
Seorang petugas medis yang mengenakan baju pelindung mengambil sampel dari seorang anak kecil dalam program tes COVID-19 massal di Tianjin, pada 9 Januari 2022. (Foto: Xinhua via AP/Zhao Zishuo)

Kota Tianjin di bagian utara China, pada Rabu (12/11), memerintahkan pelaksaan tes COVID-19 putaran kedua terhadap 14 juta penduduknya setelah menemukan 97 kasus varian Omicron dalam hasil tes COVID-19 putaran pertama pada Minggu (9/1) lalu.

Kantor berita resmi China, Xinhua, melaporkan semua warga diminta tetap berada di rumah hingga semua hasil tes diterima. Xinhua mengatakan pihak berwenang sejauh ini telah melakukan hampir 12 juta tes COVID-19 dan mengembalikan 7,8 juta sampel.

Infeksi pertama varian Omicron di Tianjin – yang berjarak sekitar satu jam dari Beijing yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin – dilaporkan pertama kali pada Sabtu (8/1).

Layanan kereta api berkecepatan tinggi dan bentuk transportasi antarkota lainnya telah ditangguhkan. Hal ini menyebabkan gangguan rantai pasokan, termasuk untuk makanan kemasan yang dijual di toko serba ada.

Badan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Tianjin mengatakan semua yang hasil tesnya terbukti positif pada putaran pertama, diketahui mengidap varian Omicron.

Sejauh ini, China hanya melaporkan sejumlah kecil kasus. Sumber wabah ini masih belum diketahui dan banyak orang yang mungkin menularkan varian ini tanpa disadari karena mereka tidak menunjukkan gejala apapun.

Varian Omicron lebih mudah merebak dibanding jenis virus corona lainnya, dan telah menjadi varian dominan di banyak negara. Varian ini juga lebih mudah menjangkiti mereka yang sudah divaksinasi atau sebelumnya tertular versi lain dari virus mematikan ini.

Namun, studi awal menunjukkan varian Omicron lebih kecil kemungkinannya menyebabnya penyakit parah dibanding varian Delta, dan vaksinasi serta suntikan penguat masih memberi perlindungan yang kuat dari penyakit serius, rawat inap dan kematian.

Pemerintah China mengatakan bahwa saat ini pihaknya mencatat 3.476 kasus aktif COVID-19. Sebelumnya negara itu telah melaporkan 4.636 kematian dari 104.189 kasus sejak virus pertama terdeteksi di kota Wuhan pada akhir tahun 2019. [em/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG