Tautan-tautan Akses

Korsel dan AS Resmi Bicarakan Pertahanan Misil di Korsel


Roket jarak jauh Korea Utara diluncurkan dari Sohae, Korea Utara, 7 Februari 2016. (Foto: Kyodo)
Roket jarak jauh Korea Utara diluncurkan dari Sohae, Korea Utara, 7 Februari 2016. (Foto: Kyodo)

Korea Selatan dan Amerika Serikat akan dengan resmi membicarakan penempatan system pertahanan misil, kata seorang pejabat pertahanan Korea Selatan hari Minggu (7/2), setelah Korea Utara mengklaim telah meluncurkan satelit ke antariksa.

Menurut Badan Pertahanan Misil Amerika, system Terminal High Altitude Area Defense yang disingkat THAAD itu, mempunyai alat peluncur yang dipasang di atas truk yang dapat menembakkan peluru pencegat yang menghancurkan misil balistik di dalam atau di luar atmosfir.

"Keputusan telah diambil untuk memulai dengan resmi pembicaraan mengenai kemungkinan penempatan system THAAD di Korea Selatan sebagai bagian dari langkah untuk memperkuat pertahanan misil aliansi Korea–Amerika," kata Yoo Jeh-Seung, wakil menteri pertahanan bidang kebijakan Seoul.

"Aliansi Korea-Amerika tidak mempunyai pilihan kecuali mengambil tindakan pertahanan demikian karena Korea Utara telah melancarkan provokasi strategis dan tidak mau mengadakan dialog yang jujur mengenai penghapusan nuklir," kata Yoo dalam jumpa pers bersama dengan Letnan Jenderal Thomas Vandal, panglima Angkatan Darat ke-8 Amerika yang berbasis di Korea Selatan.

Tetapi system pertahanan tersebut tidak popular di luar Seoul. Tiga tahun lalu, ketika Korea Selatan membicarakan pembelian system yang dikembangkan Amerika itu, China keberatan, dengan alasan risiko terhadap keamanannya.

Beijing sekali lagi keberatan hari Minggu, dan seorang juru bicara kenmenterian luar negeri China mengatakan negara itu sangat prihatin atas perundingan yang diumumkan itu. Hua Chunying mengatakan system pertahanan misil itu akan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea dan di kawasan itu.

China adalah mitra dagang utama Korea Utara. [gp]

Recommended

XS
SM
MD
LG